Mohon tunggu...
Ibnu Arsib
Ibnu Arsib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesta, Buku dan Cinta

27 Juli 2022   18:39 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sore itu di Medan. Setelah tiga bulan berlalu sejak dari pertemuannya dengan Lang di kapal. Amelia hanya duduk santai di rumah neneknya. Rumah yang menjadi tempat tinggalnya sekarang. Sudah tiga bulan ia tinggal bersama nenek dari Ibunya. Kebiasaan buruknya di Jakarta perlahan-lahan ia tinggalkan.

Keinginannya telah berganti. Ia ingin bertemu dengan Lang. Bahkan ia merasa jatuh cinta pada Lang. Tapi apalah dikata, Lang hilang tanpa meninggalkan jejak alamat.

"Lia, kau mau ikut aku?" ajak Ani, sepupunya Amelia.

"Kemana?"

"Ke cafe temanku. Nanti ada launching buku dan sekaligus penandatanganan buku oleh penulisnya sendiri," kata Ani sambil memegang buku yang hendak ia bawa. "Sayangkan udah kubeli tapi tak ditandatangani penulisnya sendiri, padahal ada kesempatan?" Ani sangat berharap.

"Aku malas kalau acara-acara seperti itu," kata Amelia.
Sebenarnya saat mendengar buku, ia teringat buku-buku yang ditunjukkan Lang padanya sewaktu di kapal.

"Ikut aja. Nikmati suasana aja. Ada juga nanti main musiknya. Ada musikalisasi puisi juga. Daripada kau di sini terus, gak suntuk apa? Nanti kau 'kan bisa nikmati musiknya."

Amelia berpikir sejenak. Benar juga apa kata sepupunya itu. Daripada hanya suntuk di rumah dan selalu memikirkan Lang, baik mencari aktivitas baru. Akhirnya ia putuskan untuk ikut.

Di kafe itu orang-orang telah ramai. Setiap orang memegangi buku berwarna biru laut, kecuali Amelia yang hanya menyembunyikan kedua telapak tangannya di kantong jaketnya. Mereka berdua duduk di belakang karena bagian depan sudah terisi penuh. Padahal Ani sangat berharap bisa duduk di sana.

"Baik teman-teman semuanya. Sebentar lagi penulis buku ini akan sampai." Terdengar suara dari depan. Seorang yang bertugas membawakan acara sambil mengangkat buku di tangannya. "Bagaimana buku ini lahir Harbalang, penulis buku ini, akan menceritakannya. Sebelum Harbalang datang, mari nikmati lagu yang satu ini, yang liriknya diambil dari buku ini juga," ucap pembawa acara itu mempersilahkan sebuah Band Indie memainkan musik dan lagu yang memberi kenikmatan suasana di tempat itu.

Di tengah alunan lagu, tiba-tiba saja berhenti dan berganti menjadi sorak-sorak meriah menyambut Harbalang. Setelah dipersilahkan, Harbalang mulai menceritakan bagaimana buku yang berjudul; "Saat-saat Bersamamu Kapal" lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun