Sang Istri pejabat itu mengeluarkan ujung lidahnya ke samping bibir tipisnya. Sang Supir mengangguk tersenyum. Ia paham kode itu, dan ia tahu hotel mana yang harus dituju.
Di pertengahan jalan, sang Supir berhenti dan memarkirkan mobil di depan sebuah Indomaret. Saat sang Supir hendak keluar, sang Istri pejabat itu bertanya mau ke mana.
“Mau beli…, biasa…” jawab sang supir sedikit malu.
“langsung aja, gak usah beli itu lagi. Suamiku sudah tak ada, dan jangan takut lagi.” lagi-lagi sang Istri pejabat itu tersenyum menggoda.
Laki-laki berbadan atletis itu mengangguk paham sambil ikut tersenyum, kemudian mencium bibir wanita tuannya itu.
Mobil mewah itu pun tak sabar lagi, sekejap langsung menuju hotel yang biasa mereka tempati. Mulai hari ini, tak ada lagi mencuri-curi waktu dari tuan yang lama, dan tak ada lagi alasan-alasan yang perlu dirasionalkan. Sekarang semuanya tergantung pada mereka berdua. Kapan dan di mana, tak ada lagi hambatan. Semuanya penuh dengan kenikmatan mereka berdua.
***
“Selamat siang, Pak,” sapa seorang kepala penjaga surga.
“Siang,” sahut sang Pejabat yang baru saja meninggalkan sang Istri dan supirnya.
Saat bersalaman dengan kepala penjaga surga itu mereka berdua tersenyum. Terlihat bekas borgol pada kedua pergelangan sang Pejabat itu.
“Semuanya sudah kita bereskan, Pak. Apa yang menjadi kebutuhan selama Bapak di sini sudah difasilitasi, Pak,” kata kepala penjaga surga.