"Iya, Oma."
"Lia, kamu mau hadiah apa? Nanti Oma carikan."
"Tak usahlah, Oma. Oma sudah sering beli hadiah buat Lia. Kali ini tak usah."
"Lho, lho, lho. Cucu kesayangan Oma sudah tujuh belas tahun, masa Oma tak beli apa-apa. Kamu mau Oma belikan handphone? Sekarang mulai banyak remaja yang Oma lihat pakai handphone."
"Tak usah, Oma. Lia belum butuh. Oma belikan tiket ke Bandung saja, jadi nanti kalau Lia liburan, Lia bisa ke sana."
"Oh! Ya, ya, ya. Kamu kapan libur?"
"Wah, masih lama. Bulan sepuluh mungkin."
"Waktu akan berjalan. Meski lama tetap akan tiba. Oma sebetulnya ingin menjengukmu di sana. Sudah rindu. Tapi dasar, tubuh tua ini sudah lemah. Rematik Oma masih sering kambuh."
"Oma jangan terlalu capek. Banyak istirahat. Masih sering ke toko? Kalau tak ada perlu tak usah ke sana, Oma."
"Iya, iya. Sekarang Oma sudah jarang ke sana. Oh ya sayang, lain kali Oma telpon kamu lagi. Oma masih ada urusan."
"Ok, Oma."