Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba II

21 September 2011   06:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olan mengantar Raito ke kampus karena Raito tak berani menyetir dengan surat ijin yang sudah kadaluarsa. Selama di dalam perjalanan, mereka tak banyak berbicara. Lima belas menit mereka sampai di kampus, Olan menurunkan Raito di tempat parkir yang berjarak tiga puluh meter dari kelas Raito, saat itu, Olan melihat Risa sempat berpapasan dengan Raito di tangga setengah berputar yang menghubungkan tempat parkir dengan kelas, namun, dia tak melihat reaksi Raito seperti di loket pendaftaran, Raito tampak acuh tak acuh dan berjalan seperti orang sok sementara Olan melihat Risa memandangi Raito dari belakang cukup lama. Sesudah melihat Raito masuk di pintu kelas, Olan pun menjalankan mobilnya pergi.

Raito memilih bangku paling belakang. Risa yang juga satu kelas memilih duduk di bangku tengah bagian tepi kanan. Sebelum kelas pelatihan dimulai, anak yang duduk disebelah Raito mengajak berkenalan, dia merespon dengan baik ajakan perkenalan itu. Sementara Risa yang sedari tadi melirik-lirik Raito dari bangkunya dikejutkan oleh teman-temannya.

"Hayo melirik siapa?"

Risa gugup, wajahnya pun memerah, Risa salah tingkah lalu mengambil note kecil di tasnya dengan kedua tangannya dan merunduk. Teman-teman Risa lalu menggelar pandangan ke arah bangku belakang di kelas itu.

"Pasti salah satu dari ketiga cowok yang duduk di bangku paling belakang itu yang ditaksir Risa."

Yakin Rina menunjuk ketiga cowok itu dengan tangan kanannya yang penuh dengan berbagai gelang, Wanda yang sedang memandangi Risa pun menyibakkan rambut lurus hitam panjang yang menutupi sisi kanan wajahnya untuk menoleh melihat ketiga pria itu dan membalas,

"Kalau aku milih si Renan, secara tubuhnya tegap begitu, pasti cowok kuat.”

Tyna, teman Risa yang berambut poni dan berkacamata itu menaikkan kacamatanya dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih bersandar di meja Risa dan ikut menimpali,

"Ketiganya tampak menarik buatku, aku suka ketiga-tiganya. Kalo kamu milih yang mana Sa?”

Tyna kemudian mengarahkan wajahnya ke wajah Risa yang duduk didepannya.

"Ih, kalian apa-apaan, ambil saja ketiganya, Aku nggak tertarik!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun