Raito beranjak dari tempat duduknya, pergi keluar kamarnya untuk mengambil air wudhu di kamar mandi yang terletak di lantai bawah dan beribadah di tempat yang memang dikhususkan untuk itu di sampingnya. Sementara Olan malah melanjutkan permainan Raito dan bergumam,
'Anak itu seandainya dia masih ada tak akan seperti ini.'
Raito selesai beribadah, lalu kembali ke kamarnya dimana masih ada Olan disitu.
“Lan, main tenis yuk pagi ini?”
“Nggak bisa aku, kamu kan juga ada kelas pagi ini!
“Ayolah Lan, masuk kelasnya kan jam 9, masih sempat.”
Rengek Raito. Olan menggeleng-gelengkan kepalanya tak mau meladeni sohibnya ini.
“Aku ini lawan yang tak layak untukmu Rit, cari saja dikampus nanti siapa tahu ada jagoan tenis sehebat dirimu disana.”
“ Jah!”
Sambut Raito kecewa. Setelah penolakan Olan, Raito melanjutkan permainannya di pc tadi. Sementara Olan kembali ke kamarnya.
Jam menunjukkan pukul 08.30