"Rajasa."
"Itu bukan nama sebenarnya, kamu sebagai penulis juga tahu itu kan Ris."
"Tak begitu penting tahu penulisnya siapa kak Lan, yang penting karyanya menarik apa tidak, bermanfaat apa tidak."
"Lalu menurutmu, novel itu menarik tidak."
"Cukup menarik buatku, maka dari itu dijadikan tugas resensi sama dosen. Mungkin juga gara-gara ide ceritanya yang tak masuk akal tapi memberikan pemahaman alamiah bahwa ide itu bisa terwujud dalam dunia nyata yang diimajinerkan, dan dunia khayal yang eksis dalam dunia nyata."
"Ngomong apa kamu Ris, aku tak paham?"
"Ah sudahlah, mana mungkin paham kamu kak." Olan yang masih berdiri itu menahan amarah disindir sedemikian rupa dengan menarik dan menghembuskan napasnya kuat-kuat.
"Tapi, ada fakta yang tak bisa disangkal dari novel itu Ris."
"Fakta apa Kak?"
"Kamu kenal dekat dengan penulisnya."
"Maksud kakak?"