Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita di Balik Peresmian IAIN Ternate (10 Januari 2014)

17 Januari 2024   07:52 Diperbarui: 5 Maret 2024   07:37 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, Rektor IAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag dalam sambutannya, mengatakan siap mengembangkan IAIN Ternate, sebagai sebuah kelembagaan yang bisa menyentuh peradaban di daerah kepulauan di Maluku Utara.

Seusai prosesi peresmian dan pelantikan Rektor, Menteri Agama dan rombongan beserta pejabat menuju lantai II Gedung Rektorat IAIN Ternate untuk menyantap jamuan makan siang, yang sudah disiapkan oleh panitia, serta meladeni para awak media.

Tak berlangsung lama, Menteri Agama beserta rombongan kemudian menuju Bandara Baabullah yang didampingi oleh Rektor IAIN Ternate dan Penjabat Gubernur Maluku Utara, pembantu ketua STAIN Ternate Dr Jubair Situmorang, M.Ag dan para pejabat. Menteri dan rombongan lalu bertolak menuju Kota Ambon Provinsi Maluku.

Sejarah Pendirian kampus STAIN Ternate 

Sebelum resmi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, sebelumnya, kampus ini bernama Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang Cabang Ternate.

Cikal bakal terbentuknya Fakultas Tarbiyah berdasarkan dokumen sejarah STAIN Ternate di Pusat Perpustakaan IAIN Ternate, menyebutkan bahwa ide pendirian Fakultas Tarbiyah di Ternate, bermula dari Menteri Agama Prof. K.H Saifuddin Zuhri yang diteruskan kepada Panglima Busoiri di Ambon untuk membuka kampus IAIN di Ambon Maluku.

Setelah amanat tersebut, panglima menyampaikan ide dari Menteri Agama kepada Masyarakat di Kota Ambon, namun mereka kurang antusias. Sehingga, ide pembentukan IAIN, lalu di bawa ke Ternate melalui Komandan Kodim Maluku Utara yang saat itu dijabat Letkol Suwignyo. Beliau kemudian menyampaikan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Maluku Utara, M.S Djahir dan terima.

Selanjutnya, ide pembentukan Fakultas Tarbiyah tersebut, Bupati menyampaikan kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Maluku Utara, Muhammad Albugis dan direspon positif dengan menyiapkan calon-calon mahasiswa dan calon dosen agama, serta unsur-unsur pendukung lainnya.

Sementara tenaga dosen pendidikan umum saat itu tidak menjadi kendala, lantaran ada sejumlah dosen dari Universitas Khairun Ternate, yang siap untuk membantu di Fakultas Tarbiyah.

Selanjutnya dibentuklah Yayasan Pembina Fakultas Tarbiyah, selain itu mereka juga menyelenggarakan rapat-rapat pemantapan, serta menyusun laporan kesiapan pembentukan Fakultas Tarbiyah.

Seusai rapat pemantapan, sejumlah berkas yang menjadi laporan kemudian disiapkan untuk di bawa ke Jakarta oleh Bupati M.S Djahir bersama Drs. Jasin Muhammad dan Bapak Drs. Salim Assagaf, pada bulan September 1965 untuk bertemu dengan Menteri Agama Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun