Geliat di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, Maluku Utara, pada Jumat (10/1/2014) pagi, terlihat cukup berbeda dengan hari-hari biasanya. Lantaran semua orang datang di kampus dengan dandanan rapih, seperti menghadiri undangan pernikahan.
Begitupun sama halnya dengan anggota resimen mahasiswa (Menwa), mereka dengan dinas lengkap layaknya serdadu TNI yang siap diberangkatkan ke tempat tugas. Pagi itu, mereka berdiri patuh di depan Aula Baabullah STAIN Ternate: berjaga-jaga sambil menunggu komando dari komandan mereka.
Sementara di dalam Aula, terlihat tiga deretan kursi sofa dengan ukiran rumit ditempatkan pada posisi paling depan dan berjejer rapih. Dan' tepat di belakang kursi yang diperuntukkan bagi tamu Very Important Person (VIP) dan Very very important person (VVIP) itu, terdapat ratusan kursi tamu dalam balutan kain putih dengan sedikit sentuhan warna merah dan kuning keemasan berderet rapih dalam jajarannya.
Pagi itu, di dalam ruang Aula Baabullah, hanya terdapat tiga pemuda berjaga-jaga, mereka terlihat sibuk mengatur posisi stand mic, podium, dan merapikan lipatan kain di meja, serta menge-chek sound system.
Di luar, tepat di sisi kanan para anggota resimen mahasiswa, terdapat beberapa papan bunga bertuliskan selamat atas peresmian IAIN Ternate dan pelantikan ketua STAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag.
Papan bunga yang berjejer rapih di depan gedung Aula Baabullah itu, menyemburkan energi sejuk di pagi hari, sesejuk hati sivitas akademika STAIN Ternate. Karena, mereka tengah menanti sebuah momen spesial yang mewarnai perjalanan mereka sebagai abdi negara di kampus yang berdiri pada tahun 1965.
Susana pagi itu, konon diceritakan hampir sama persis dengan momen spesial pada 3 November 1966, kala para pendiri kampus dan panitia sigap menanti kedatangan Menteri Agama Republik Indonesia, Prof K.H Saifuddin Zuhri dan Rektor IAIN Alauddin Makassar, H. Arupala ke Ternate untuk melantik mendiang Drs Husen Alhadar sebagai Pjs. Dekan menggantikan mendiang Baharuddin Lopa, SH.
***
Jelang pukul 8.00, langit kota Ternate masih diselimuti awan gelap, disertai gerimis ringan mulai membasahi pelataran kampus. Ketua STAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, memberi isyarat kepada kami untuk bergegas menuju ke bandara Baabullah.
Karena, berdasarkan jadwal tepat pukul 08.00 wit, pesawat yang ditumpangi menteri Agama RI Suryadharma Ali berserta rombongan dari Jakarta akan tiba di bandara Baabullah Ternate. Sehingga, kami harus stand by di bandara lebih awal di pagi hari.
Seusai memberi isyarat untuk ke bandara, tak lama kemudian mobil dinas STAIN Ternate jenis Toyota CAMRY V 2.5 yang ditumpanginya mulai bergulir gagah keluar dari halaman kampus, diikuti beberapa mobil berplat merah milik kampus dan milik pemerintah kota Ternate mengintil menuju bandara Baabullah Ternate.
Saat mencapai di bandara Baabullah Ternate, tepatnya di depan gedung VVIP terlihat sejumlah pejabat dari pemda provinsi Maluku Utara dan kota Ternate, serta pejabat Kanwil Kementerian Agama Malut sudah terlebih dahulu berada di gedung VVIP.
Mereka di antaranya Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo bersama Sekda Madjid Husein, Wali kota Ternate Burhan Abdurrahman, Kakanwil Agama Maluku Utara H.M Taher Abdullah, Danrem 152 Babullah, Danlanal Ternate, Kapolda Malut, Ketua DPW PPP Maluku Utara Ridwan Tjan, beserta Muspida Kota Ternate dan Pemda Maluku Utara.
***
Berada di ruang VVIP, mereka dijamu dengan sarapan pagi oleh tiga wanita paruh bayah yang ditugaskan melayani konsumsi di VVIP. Sementara, tepat di depan gedung VVIP, dua gadis belia dengan balutan busana adat Ternate berwarna hijau, berdiri dengan sebuah baki di tangan yang berisi bunga kalungan berwarna merah muda.
Dan' berada tak jauh dari dua gadis belia itu, 24 orang wanita berusia 50-an dengan busana putih dengan balutan syal batik warna biru bermotif bunga matahari, mereka berdiri dengan posisi memagari jalan di depan gedung VVIP sambil memegang Rebana. Mereka siaga melantunkan salawat untuk menyambut dan mengiringi Menteri Agama menuju ruang VVIP.
Tak berlangsung lama, para pejabat yang berada di ruang VVIP menyantap hidangan dan teh panas, mereka kemudian bergegas keluar dari dalam ruang VVIP, lantaran tepat pukul 08.10 wit, pesawat Garuda Indonesia bernomor registrasi PK-GHX mendarat di landasan pacu bandara Baabullah.
Kala itu, tidak semua pejabat diperkenankan beranjak turun ke landasan pacu, hanya Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo, ketua STAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, dan saya selaku fotografer kampus yang ditugaskan ketua STAIN Ternate untuk meliput di bandara Baabullah, maupun prosesi peresmian dan pelantikan rektor.
Begitu Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Sekjen Kemenag Nur Syam, serta Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dede Rosada dan beberapa staf menteri dan sekjen menuruni tangga pesawat, lalu disambut oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo, dan ketua STAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy.
Menteri Agama Suryadharma Ali dan Sekjen Kemenag Nur Syam serta Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dede Rosada, kemudian disambut oleh para tamu undangan yang sedari tadi menunggu di depan gedung VVIP, kalungan bunga berwarna merah mudah yang dipegang dua gadis belia tadi, akhirnya mendarat di leher menteri Agama Suryadharma Ali, diringi lantunan salawat mengiringi perjalanan menteri agama dan rombongan menuju ruang VVIP.
Sekira 30 menit, menteri dan rombongan berada di dalam ruang VVIP, sementara dua gadis belia dan para ibu majelis ta'lim tadi, terlebih dahulu meninggalkan lokasi bandara dan kembali pulang ke kampus, untuk menyambut menteri dan rombongan di kampus.
Seusai menteri agama dan rombongan dari Jakarta menyantap hidangan pagi di ruang VVIP, tak menunggu lama, Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo, ketua STAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy beserta Muspida Kota Ternate dan Pemda Maluku Utara meninggalkan gedung VVIP dan menuju ke kampus STAIN Ternate.
***
Di kampus, para undangan sudah memadati halaman kampus, terlebih di dalam aula Baabullah, para tamu: pimpinan Perguruan Tinggi di Maluku Utara, maupun sejumlah pimpinan PTKN dari luar Maluku Utara, di antaranya Rektor IAIN Jambi, Rektor IAIN Bengkulu, Ketua STAIN Palopo, Ketua STAIN Pare-Pare, Ketua STAIN Bone serta Rektor Universitas Muhammadiyah (UMMU) Maluku Utara Kasman H. Ahmad, Rektor Universitas Khairun Husen Alting, dan tokoh Masyakarat, serta tokoh agama antusias menyambut kehadiran Menteri Agama Suryadharma Ali beserta rombongan dan Ketua STAIN Ternate.
Saat mencapai kampus STAIN Ternate, menteri Agama Suryadharma Ali dan rombongan tak menunggu lama, mereka kemudian menuju ke Aula Baabullah, untuk melangsung acara peresmian dan pelantikan rektor.
Dalam perjalanan ke aula, Menteri dan para pejabat diiringi dengan lantunan salawat dan bunyi rebana: "duk -- tak". Para undangan yang berada di depan gedung aula juga tak mau ketinggalan dengan momen Istimewa tersebut, mereka melambai tangan sambil melempar senyum ke menteri dan para pejabat.
Berlangsungnya prosesi peresmian dan pelantikan Rektor
Tepat pukul 9.22 wit, prosesi peresmian STAIN Ternate menjadi IAIN Ternate dan pelantikan rektor berlangsung. Dr. Abd. Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag akhirnya resmi dilantik menjadi rektor pertama IAIN Ternate dengan masa bakti 2014-2018.
Peresmian IAIN Ternate ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama, lalu pemukulan Tifa (Gong) yang dilakukan Menteri Agama, Penjabat Gubernur Maluku Utara dan Wali kota Ternate dan didampingi Rektor IAIN Ternate.
Dan selanjutnya, dilakukan penyerahan sertifikat tanah seluas 19,6 hektar di Desa Dodinga Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo kepada Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai lokasi kampus baru IAIN Ternate.
Dalam sambutan seusai peresmian dan pelantikan Rektor IAIN Ternate, di hadapan para tamu undangan, Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan bahwa peralihan status STAIN ke IAIN akan menjadi hari istimewa, yang dirasakan oleh masyarakat Maluku Utara dan keluarga besar STAIN Ternate.
Selain itu, Menteri Agama bilang, alih status harus dimaknai sebagai transformasi berpikir, di samping memperkuat landasan pijak untuk memulai langkah-langkah besar merealisasikan cita-cita dan gagasan di balik pendirian IAIN Ternate.
Sementara itu, Rektor IAIN Ternate Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag dalam sambutannya, mengatakan siap mengembangkan IAIN Ternate, sebagai sebuah kelembagaan yang bisa menyentuh peradaban di daerah kepulauan di Maluku Utara.
Seusai prosesi peresmian dan pelantikan Rektor, Menteri Agama dan rombongan beserta pejabat menuju lantai II Gedung Rektorat IAIN Ternate untuk menyantap jamuan makan siang, yang sudah disiapkan oleh panitia, serta meladeni para awak media.
Tak berlangsung lama, Menteri Agama beserta rombongan kemudian menuju Bandara Baabullah yang didampingi oleh Rektor IAIN Ternate dan Penjabat Gubernur Maluku Utara, pembantu ketua STAIN Ternate Dr Jubair Situmorang, M.Ag dan para pejabat. Menteri dan rombongan lalu bertolak menuju Kota Ambon Provinsi Maluku.
Sejarah Pendirian kampus STAIN Ternate
Sebelum resmi menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, sebelumnya, kampus ini bernama Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang Cabang Ternate.
Cikal bakal terbentuknya Fakultas Tarbiyah berdasarkan dokumen sejarah STAIN Ternate di Pusat Perpustakaan IAIN Ternate, menyebutkan bahwa ide pendirian Fakultas Tarbiyah di Ternate, bermula dari Menteri Agama Prof. K.H Saifuddin Zuhri yang diteruskan kepada Panglima Busoiri di Ambon untuk membuka kampus IAIN di Ambon Maluku.
Setelah amanat tersebut, panglima menyampaikan ide dari Menteri Agama kepada Masyarakat di Kota Ambon, namun mereka kurang antusias. Sehingga, ide pembentukan IAIN, lalu di bawa ke Ternate melalui Komandan Kodim Maluku Utara yang saat itu dijabat Letkol Suwignyo. Beliau kemudian menyampaikan kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Maluku Utara, M.S Djahir dan terima.
Selanjutnya, ide pembentukan Fakultas Tarbiyah tersebut, Bupati menyampaikan kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Maluku Utara, Muhammad Albugis dan direspon positif dengan menyiapkan calon-calon mahasiswa dan calon dosen agama, serta unsur-unsur pendukung lainnya.
Sementara tenaga dosen pendidikan umum saat itu tidak menjadi kendala, lantaran ada sejumlah dosen dari Universitas Khairun Ternate, yang siap untuk membantu di Fakultas Tarbiyah.
Selanjutnya dibentuklah Yayasan Pembina Fakultas Tarbiyah, selain itu mereka juga menyelenggarakan rapat-rapat pemantapan, serta menyusun laporan kesiapan pembentukan Fakultas Tarbiyah.
Seusai rapat pemantapan, sejumlah berkas yang menjadi laporan kemudian disiapkan untuk di bawa ke Jakarta oleh Bupati M.S Djahir bersama Drs. Jasin Muhammad dan Bapak Drs. Salim Assagaf, pada bulan September 1965 untuk bertemu dengan Menteri Agama Republik Indonesia.
Berada di Jakarta, Bupati M.S Djahir bersama tim pembentukan tidak menemui Menteri Agama, sehingga mereka berupaya bertemu dengan Kepala Biro Perguruan Tinggi Departemen Agama, Anton Timur Djaelani.
Beliau menyambut gembira dan menyarankan Bupati M.S Djahir dkk, berkonsultasi dengan Pimpinan IAIN Alauddin Ujung Panjang yang baru dilantik oleh Menteri Agama pada 10 November 1965.
Sekembali dari Jakarta, Bupati M.S Djahir bersama tim menyepakati dan mengutus Bapak Baharuddin Lopa, SH (Kepala Kejaksaan Negeri Ternate) ke Ujung Pandang, guna membicarakan kemungkinan Fakultas Tarbiyah di Ternate menjadi Cabang dari IAIN Alauddin Ujung Pandang, dan beliau sukses meyakinkan pimpinan IAIN Alauddin.
Setelah disetujui, maka Fakultas Tarbiyah resmi dibuka dan Bapak Baharuddin Lopa, SH dipercayakan sebagai Dekan, beliau kemudian memanfaatkan ruang data kantor Bupati KDH Tingkat II Maluku Utara sebagai tempat perkuliahan, meskipun berstatus swasta namun kegiatan perkuliahan berjalan lancar karena partisipasi semua pihak, terutama Pemrintah Daerah Maluku Utara.
Setelah proses perkuliahan berlangsung, maka upaya proses penegerian pun dilakukan. Sehingga, disusunlah laporan lengkap tentang berdirinya Fakultas Tarbiyah dan disampaikan kepada Menteri Agama oleh Pjs. Dekan Fakultas Tarbiyah Baharuddin Lopa, SH dan mendapat persetujuan dari Menteri Agama untuk penegrian Fakultas Tarbiyah di Ternate.
Disertai dengan dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia No. 45 tahun 1966 tertanggal 21 Juli 1966 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Penegrian Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ternate yang diketuai oleh Baharuddin Lopa, SH, M.
Sedangkan Adnan Amal selaku Wakil Ketua, Drs. Husen Alhadar, sebagai Sekertaris I, Drs. A.K Syafar dan Junus Amiruddin, BSc adalah Sekertaris satu dan dua, sementara itu H. A Drakel selaku Bendahara satu, dan Syamsuddin Jusuf, serta Jasin Bopeng sebagai bendahara dua dan tiga dan didukung dengan sejumlah anggota.
Setelah persiapan rampung, maka Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. K.H Saifuddin Zuhri dan Rektor IAIN Alauddin Makassar, H. Arupala didampingi Drs. Jasin Muhammad ke Ternate dan melangsungkan acara peresmian Fakultas Tarbiyah Alauddin Makassar Cabang Ternate, pada 3 November 1966 sekaligus melantik Drs. Husen Alhadar sebagai Pjs. Dekan menggantikan Baharuddin Lopa, SH.
Dan sekaligus dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama nomor 55/1966 tertanggal 31 Agustus 1966 sekaligus menandai bahwa Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar Cabang Ternate merupakan Cabang pertama dalam lingkungan IAIN Alauddin.
Berdasarkan dokumen Yayasan Pembina Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ternate, tercantum sejumlah nama yang kemudian disebut sebagai para tokoh pendiri di antaranya: M.S Djahir, Drs. A,K Sjafar, Junus Amiruddin, Bsc, M. Zen Assagaf, H. A. Drakel, Syamsuddin Yusuf, Jasin Bopen, H. Ahmad Hanafi, D.M. Usman Sjah, Drs. Idrus Hasan, Letkol Suwignyo, Husen Ammarie, Bsc, Muchdar Mustafa, Bsc, Samad Latif, BA, Jusuf A. Rahmat, BA, Idrus Assagaf, BA, A. Bahar Andili, BA, Abubakar Alhadar, Biahaqi Idrus, SH, Drs. Badri Saleh, Drs. Sunardi Kartawisastra, dan Mardiah Albaar.
Transformasi Menjadi STAIN
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, pada awalnya adalah Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujung Pandang di Ternate. Setelah dikeluarkan Keputusan Pesiden RI Nomor 11 tahun 1997, maka Fakultas Tarbiyah resmi menjadi STAIN Ternate.
Sebab, isyarat dari Kepres tersebut bahwa seluruh Fakultas IAIN yang berada di luar induk (Ujung Pandang), maka ditetapkan sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.
Keputusan Presiden kemudian disertai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia nomor 314 tahun 1997 tentang Organisasi dan tata kerja STAIN Ternate, dan Surat Keputusan Menteri Agama RI nomor 247 tahun 1997 tentang Status STAIN Ternate.
Maka, secara resmi Fakultas Tarbiyah Alauddin di Ternate berubah status menjadi STAIN Ternate. Selain itu, diterbitkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia No.E/136/1997 tertanggal 30 Juni 1997, sekaligus menandai harta milik Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate secara resmi menjadi milik STAIN Ternate.
Sejak peningkatan status dari Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN, terhitung dari 1966 hingga 2024 sudah terjadi 10 kali pergantian unsur pimpinan Dekan, Ketua STAIN dan Rektor.
Berawal dari Penjabat Sementara Dekan Fakultas Tarbiyah, Bapak Baharuddin Lopa pada 1966, kemudian digantikan Drs Husen Alhadar (1966-1975), Drs H. Sahbuddin (1976-1989), Drs H.M Noor Pettalongi PL (1989-1997), Drs Abdullah DP (1997-2003), Yahya Abd. Rahman Misbah, M.A (2003-2007), Drs H. Abdjan Jahja, M.Ag (2007-2010), Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag, Dr Samlan H. Ahmad, M.Pd (2017-2021), dan Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd (2021-2025).
Namun, dari nama-nama tersebut, hanya mendiang Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy lah satu-satunya, pejabat yang menjabat pada dua periode yang berbeda, yakni di era STAIN dan IAIN.
Dan' tercatat sepanjang perjalanan sejarah lembaga ini hingga saat kini, hanya beliau-lah paling lama menjabat. Dan, bukan hanya itu, beliau juga catatkan sejumlah prestasi, lantaran di masa kepemimpinannya STAIN berhasil beralih status menjadi IAIN, dan sekaligus beliau-lah menjadi rektor pertama di IAIN Ternate.
Bukan hanya itu, di periode kepemimpinannya juga berhasil melebarkan sayap, yakni berhasil meyakinkan kepada pemerintah provinsi Maluku Utara, sehingga mendapat tanah hibah seluas 19,6 hektar di desa Dodinga, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Periode kepemimpinan beliau berlangsung dari 2010-2017.
Kemudian pada 2017-2021 rektor IAIN Ternate dijabat oleh mantan Direktur Pascasarjana STAIN Ternate Dr Samlan Hi. Ahmad,M.Pd, lalu digantikan Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd yang pada akhir desember lalu atau tepatnya pada Jumat (31/12/2021) dilantik oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas sebagi rektor baru dengan masa khidmat 2021-2025.
Sepanjang perjalanan STAIN Ternate, diperhadapkan kemajuan lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan, maka berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan status dari STAIN menjadi IAIN untuk menjawab kebutuhan persoalan tersebut.
Terlebih, di era Reformasi, di berbagai daerah berupaya mendirikan Perguruan Tinggi entah swasta maupun Negeri. Dan' di Maluku Utara sendiri memiliki 22 Perguruan Tinggi, sehingga persaingan antar Perguruan Tinggi sangat jelas terlihat.
Dan' upaya yang dilakukan oleh tim alih status STAIN Ternate, kemudian direspon dengan diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2013 tentang perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ternate, menjadi Institut Agama Islam negeri Ternate.
Disertai dengan diterbitkan Peraturan Menteri Agama nomor 95 tahun 2013 tentang Organisasi dan tata kerja IAIN Ternate, maka pada tanggal 10 Januari 2014 IAIN Ternate diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Surydharma Ali dan sekaligus melantik Dr. Abd. Rahman Ismail Marasabessy, M.Ag selaku Rektor, sehingga pada 10 Januari selalu dikenang sebagai hari bersejarah untuk IAIN Ternate.
Terus Melaju menuju transformasi ke UIN
Setelah diresmikan pada Jumat (10/1/2014), IAIN Teernate hingga kini memiliki 4 Fakultas di antaranya: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Sedangkan secara keseluruhan program studi di IAIN Ternate berjumlah 19 prodi (S-1), kampus ini juga memiliki program Pascasarjana (S-2) yang mengelola 3 prodi, yakni prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan prodi Hukum Keluarga Islam (HKI).
Dengan jumlah program studi tersebut, tentu juga didukung dengan sarana perkuliahan yang hingga kini dapat dikatakan sangat representatif. Lantaran di setiap fakultas dilengkapi dengan laboratorium, seperti Laboratorium MIPA, Laboratorium Penyiaran, Laboratorium Bahasa, Laboratorium CBT, Laboratorium Peradilan, Bank Mini, dan Studio Musik.
Dan, salah satu unsur penting pendukung proses perkuliahan mahasiswa adalah keberadaan sistem informasi (jaringan internet), yang bisa diakses secara gratis oleh seluruh mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan.
Sehingga, untuk merespon transformasi digital dalam bidang layanan akademik, dan mendukung proses belajar mahasiswa. Maka, IAIN Ternate menyiapkan kapasitas internet yang boleh disebut "terkuat" dengan kapasitas 200 MBPS.
Selain ketersediaan jaringan internet, IAIN Ternate miliki fasilitas digital, seperti: Sistem Informasi Akademik Terintegrasi, Sistem Akreditasi, Sistem Management Library, Repository dan Open Journal System (OJS). Dari fasilitas digital ini, IAIN Ternate ber-partner dengan Telkom, RedHat Linux, Amazon Web Service, Google Workspase, Microsoft dan BSSN.
Dengan ketersediaan sarana penunjang perkuliahan, maka dalam kepemimpinan rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd berbagai langkah strategis mulai disusun untuk menghadirkan perubahan di IAIN Ternate. salah satu upaya yang diusung adalah akselerasi guru besar (gubes)serta pengembangan kampus yang mulai dilakukan pada tahun 2024 ini.
Pada 2022 lalu, upaya akselerasi guru besar membuahkan hasil, dari 5 tenaga pendidik (dosen) berpangkat lektor kepala di usung ke pusat untuk menjadi guru besar. Hanya saja dari jumlah tersebut, baru satu yang direspon, yakni rektor IAIN Ternate Radjiman Ismail.
Selain akselerasi guru besar (gubes) yang menjadi prioritas, saat ini berbagai upaya tengah dilakukan, termasuk melebarkan sayap kerja sama ke sejumlah pemerintah daerah di Maluku Utara, kerja sama terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Maluku Utara.
Di IAIN Ternate saat ini, dalam rangka pengembangan SDM, terdapat beragam beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa S-1, seperti: beasiwa Kartu Indonesia Pintar (KIP), beasiswa Bank Indonesia (BI), beasiswa Bank Syariah Indonesia (BSI), Beasiswa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta beasiswa dari pemerintah kabupaten Pulau Morotai yang diperuntukkan bagi mahasiswa asal Morotai.
Perkembangan yang saya sebutkan di atas, merupakan bukti bahwa kampus ini dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan secara signifikan; baik pada aspek infrastruktur, maupun akademik, serta peningkatan SDM (tenaga pendidik, dan kependidikan).
Tepat hari Rabu, (10/1/2024) lalu, kampus keagamaan kebanggaan publik Maluku Utara ini genap berusia satu dasa warsa, di usia yang ke-10 tahun ini, semoga harapan dan impian sivitas akademika IAIN Ternate, dan masyarakat kota Ternate, terlebih masyarakat Maluku Utara pada umumnya melihat kampus ini terus bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dapat terwujud dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, sehingga dengan perubahan status, diharapkan berimplikasi pada penyiapan SDM unggul di provinsi Maluku Utara. Semoga!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H