Tiba-tiba ingin mengganggu salah satu temanku untuk mengalihkan perhatian Ibu Salma. Namun tatapan Ibu Salma yang memperhatikan teman-teman yang sudah mulai mengerjakan tugasnya membuat bergidik. Rasanya aku ingin lenyap saja di tempat itu. Seandainya ini dunia hikayat yang berisi kemustahilan akan kurapatkan kedua tanganku dan berseru hilang, maka pasti diriku menghilang, sayang ini dunia nyata.
Â
Tiba-tiba aku kaget karena ada sentuhan halus dipundakku, kuarahkan pandanganku ke belakang ternyata Rahmi.
Â
"Eiyyy, jang poli bikin ibu militer kita, melepaskan kepiting panasnya pa torang. Kasana juga babilang ngana blom ada kelompok, he'o,,,". Bisik Rahmi.
Â
Kutatap mata Rahmi yang penuh permohonan, seolah memohon cintanya untuk diterima. Timbul semangatku, aku pun segera menemui Ibu Salma,
Â
"Ibu, saya pe kelompok tidak ada, Bu."
Â
"Kenapa tidak ada uti?"