Selain mendirikan cabang Persjarikatan Oelama sebanyak- banyaknya di seluruh Indonesia,
H. Abdul Halim pun mendirikan  organisasi -- organisasi sebagai  onderbouw-nya Persjarikatan Oelama, diantaranya :
1. Hizbul Islam Padvinders Organisatie (HIPO) tahun 1929, adalah organisasi kepanduan sebagai wadah untuk menyalurkan aktifitas para pemuda.
2. Fatimiyah pada tahun 1930.
3. Perikatan Pemoeda Islam (PPI) tahun 1932
4. Perhimpoenan Pemoeda Persjarikatan Oelama Indonesia (P3OI).
5. Perhimpoenan Anak Perempoean Persjarikatan Oelama.
Di bidang pendidikan H. Abdul Halim melalui Persjarikatan Oelama mendirikan lembaga -- lembaga pendidkan salah satunya adalah pada tahun 1919 mendirikan Madrasah Mu'allimin (Darul Ulum) , Madrasah ini berorentasi untuk melahirkan para guru, untuk itu sekolah ini hanya menerima murid kelas VII Madrasah Tholibin dan para santri yang sudah menuntaskan pendidikannya di pesantren.
Selain itu H. Abdul Halim mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama Santi Asromo pada tahun 1932. Dalam lembaga pendidikan ini, para murid tidak hanya dibekali dengan  pengetahuan agama dan pengetahuan umum, tetapi juga dengan keterampilan sesuai dengan bakat anak didik, antara lain pertanian, pertukangan, dan  kerajinan tangan. Untuk memecahkan permasalah ekonomi H. Abdul Halim melahirkan sebuah ide yang dikenal dengan konsep Ishlah al-Iqtishad, yang selanjutnya dikenal dengan naka koperasi.
Untuk menyebarluaskan ide dan gagasannya H. Abdul Halim melalui  Persjarikatan Oelama pada tahun 1928 menerbitkan majalah Soeara Persjarikatan Oelama (SPO) dan  selanjutnya dari tahun 1930 sampai tahun 1941, menerbitkan beberapa majalah dan brosur sebagai media penyebaran ide dan gagasannya, seperti:
1. Soeara Islam, As-Sjoero,