Mohon tunggu...
Hida Al Maida
Hida Al Maida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara

Seorang introvert yang menyukai seni, puisi, langit, bintang, hujan, laut, bau buku, dan menulis. Punya kebiasaan aneh berbicara dengan diri sendiri, dan mencoret-coret setiap halaman paling belakang buku pelajarannya karena merasa isi kepalanya terlalu meriah, riuh, dan berisik untuk didiamkan begitu saja. Gemar menulis novel, puisi, serta tertarik tentang banyak hal berkaitan dengan hukum, perempuan, dan pendidikan. Baginya, setiap hal di muka bumi ini adalah keindahan dan makna yang perlu diselami sampai jauh, sampai kita menemukan sesuatu bernama hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Hari Ke-3.679

15 Oktober 2022   13:38 Diperbarui: 15 Oktober 2022   15:24 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           "Saat aku mengganggu jam tidur kamu, Na?" tebak Alwi yang diangguki Nana dengan cepat.

           Saat itu, Nana mengatakan bahwa tak selamanya sesuatu yang kita percaya, bisa kita lihat, yang bisa kita rasakan keberadaannya pun bisa kita percaya---dalam konteks Ketuhanan. Bertahun-tahun setelahnya, Nana dihadapkan pada persoalan yang sama, dengan perasaan sebagai objeknya. Keberadaan Alwi yang membuatnya terbiasa, menjadikan Nana tak letih-letihnya bertanya. Padahal, hanya dengan merasa, menyelami perasaannya, semua pertanyaan itu bisa terjawab.

          Waktu dua bulan yang dihabiskan Nana dengan banyak kecurigaan seolah-olah menertawakannya sekarang.

         "Benar kan, Wi? Gak hanya pelupa, aku juga suka berkhianat sama diriku sendiri."

         "Karena itu, kamu butuh seseorang, Nana."

         Di hari ke-3.679, tawa mereka menguar lebih seirama dari biasanya.

         ***

Catatan : Jadilah pembaca yang bijak, jauhi plagiarisme, dan sertakan nama penulis dan situs web apabila cerpen ini ingin dikutip ke media lain. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun