Mohon tunggu...
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc Mohon Tunggu... Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah -

Aparatur Sipil Negara, Provinsi Kalimantan Tengah, anak suku Dayak Ngaju.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Perkoncoan Teman Anu

12 Maret 2016   11:19 Diperbarui: 12 Maret 2016   11:26 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik itu sangat ekspresif karena menghadirkan berbagai peran yang mampu membuat orang melakukan hal paling aneh dan konyol, sampai hal-hal yang amat konstruktif menentukan perjalanan suatu bangsa.

Dalam kekinian, kita melihat bagaimana seorang George Perrot di Amerika ingin menjadi Presiden, bahkan tukang becak di Indonesia langsung bermimpi dan bertindak untuk dipilih menjadi anggota parlemen.

Politik melahirkan kecantikan – keelokan – nafsu – birahi - orgasme – puncak kepuasan – bahkan perubahan massal kejiwaan manusia yang tiada taranya. Sejarah dan kekinian politik telah menunjukkan bagaimana politik itu membentuk pola kemanusiaan manusia dari era primitif sampai era modern.

Politik mampu menampung seluruh aspek kehidupan manusia, tanpa membedakan kelas sosial – budaya dan kontinen secara global. Tidak ada seorangpun dapat terbebas dari roh politik, yang membedakannya hanyalah perannya saja, sesuai dengan luas cakupan pengaruhnya. Contohnya, politik pemilihan ketua Rukun Tetangga, hanya akan bergaung diseputar wilayah yang relatif kecil, atau politik anak “minta uang” hanya mencakup internal sebuah keluarga.

Roh politik ini terus berkelana dari masa ke masa, dimana dalam sejarahnya, manusia sendiri menuliskan berbagai model politik yang telah lahir dalam peradaban manusia dan kadangkala roh politik model masa lalu itu dapat berulang merasuk kembali di kekinian jiwa manusia dalam bumi manusia.

Politik, melahirkan dan menjaga kelangsungan Bangsa dan Negara Indonesia. Yang membuat negara kita amat penting bagi khazanah politik dunia adalah adanya diversifikasi sumberdaya heterogenitas kemajemukan yang amat luas dalam wilayah yang setelah 1945 disebut sebagai Indonesia.

Karena politik yang unggul itu tidak ada yang abadi dari masa ke masa akan selalu secara dinamis berubah, maka kondisi diversitas Indonesia baik berdasarkan struktur kembumiannya, maupun struktur masyarakat / anak suku bangsa, sumberdaya alam dan lain-lainnya yang amat beragam, merupakan potensi politik yang amat kaya dan dapat sangat berakibat global bila dapat didayagunakan oleh pihak manapun di dunia ini. Diversitas atau kebhinekaan itu adalah potensi politik yang amat adidaya. Bila sumber diversitas ini melahirkan beragam inovasi, maka akan amat banyak inovasi yang membanjiri permukaan bumi ini dari kawasan Indonesia.

Semakin produktif inovasi proaktif suatu kawasan, maka ia akan menjadi tolok ukur padangan politik yang terus meluas dari skala kecil ke global. Bila dilihat dari peta dunia, maka Indonesia menjadi jembatan utama penghubung antar benua bangsa-bangsa di bumi.

Jadi demikianlah, maka setelah keputusan politik kelompok suku bangsa yang membentuk bangsa - negara Indonesia dilaksanakan tahun 1945, maka Indonesia merdeka adalah identitas suatu komunitas besar kesepakatan politik yang diawali dengan memegang wilayah dan menentukan definisi peran politik nya sesuai preambule Undang-Undang Dasarnya, komunitas yang amat potensial dipandang dari potensinya yang amat luar biasa tersebut di atas.

Bilamana keunggulan intelektual seluruh anak suku bangsa Indonesia itu dapat melahirkan ide-ide politik yang cemerlang, maka dapat kita bayangkan akan begitu banyak inovasi politik yang lahir di bumi Indonesia yang dapat membanjiri dunia ini dengan pola pemikiran politik perkayaan peradaban bangsa-bangsa bumi. Maka roh kebajikan itu sebenarnya bersumber dari heterogenitas / kebhinekaan dalam segala aspek.

Bahwa kita tak banyak mengharapkan akan muncul kreativitas bilamana patron berpikir kita ditaruh dalam homogenitas (tunggal). Patron tunggal itu rentan, yang dilambangkan oleh sebuah robot yang dengan mudah diperintah menggunakan remote control untuk melakukan suatu hal tanpa logika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun