Mohon tunggu...
HERMANUS ADOK
HERMANUS ADOK Mohon Tunggu... Guru - Asli

Biarkan ini menjadi berkat bagi banyak orang yang sedang membaca artikel ini. #Hermanus Adok,S.Pd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misi Kontekstual Berdasarkan 1 Korintus oleh Hermanus Adok

30 September 2022   20:53 Diperbarui: 30 September 2022   21:06 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelayanan dan kunjungan rasul Paulus ke kota Korintus dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 18:1-7. Perjalanan ke kota ini dilakukan setelah kunjungannya ke Atena, Yunani (Kis. 18:1). Perjalanannya ke kota ini termasuk bagian dari perjalanan penginjilan kedua rasul Paulus, yang diperkirakan pada tahun 49 52. Di Korintus, Paulus bertemu pasangan suami istri, yaitu Akwila dan Priskila, yang berasal dari Pontus (nama Priskila merupakan bentuk akrab dari Priska). Suami istri ini juga baru datang dari Italia. Mereka terpaksa keluar dari Italia karena ada perintah dari kaisar Kladius, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma (Kis. 18:2), yang diperkirakan tahun 49. Korintus adalah ibukota Akhaya, yang menjadi pusat perdagangan yang ramai dengan segala kemungkinannya. Kota Korintus merupakan kota Yunani kuno yang terletak di genting tanah yang bernama sama, yang berada di ujung barat Isthmus, di antara Yunani pusat dan Peloponesus, yang menguasai jalur perdagangan antara Yunani utara dan Peloponesus, dan melintasi Isthmus.

 

Karena letaknya yang strategis, Korintus menjadi saingan bagi pusat-pusat kota lainnya di Yunani, seperti Athena, Thebes, dan Sparta bahkan sejak lama penduduk Korintus saling bermusuhan dengan penduduk Athena. Pada awalnya, Yunani berada di bawah kekuasaan Makedonia. Orang-orang Yunani kehilangan kemerdekaannya pada tahun 338 SM. Melihat wilayah Korintus yang strategis ini sehingga kota ini dijuluki sebagai Pasar Negara Yunani. Paulus mendengar kabar buruk mengenai jemaat di Korintus, yang mungkin dari Timotius. Ia segera ke Korintus.

 

Kunjungan ini sangat menyakitkan setiap orang Paulus. Paulus harus bertindak tega ia Kembali ke Efesus lalu menulis surat yang penuh keprihatinan untuk mereka  
(2Kor. 2:4). Titus membawa surat itu ke Korintus. Paulus memutuskan untuk segera bertemu lagi dengan Titus. Ia ingin tahu segera keadaan jemaat Korintus. Paulus dan Titus bertemu. Titus mengabarkan bahwa jemaat Korintus menyambut surat yang penuh keprihatinan seperti yang diharapkan Paulus[11]

 

 

Strategi atau pendekaran Pelayanan Misi kontekstual Rasul Paulus Berdasarkan I Korintus 9:19-23.

 

Pendekatan misi yang dilakukan oleh Paulus adalah secara kontekstualisasi, yaitu menyesuaikan diri dengan adat setempat. Lima kali di dalam nats ini (1Kor. 19:19-23) Dalam ayat 19:19-23, terdapat strategi atau pendekatan Paulus untuk mencapai tujuannya. Supayan dapat memenangkan sebanyak mungkin orang yang ada di kota korintus dan sekitarny, Paulus menjadi seperti orang Yahudi bagi orang Yahudi, menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat bagi mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, menjadi seperti orang yang hidup tidak dibawah hukum Taurat bagi mereka yang hidup tidak di bawah hukum Taurat, dan menjadi seperti orang yang lemah bagi mereka yang lemah. Kata "menjadi" pada ayat 20-22. (1Kor. 19:19-23) menegaskan bahwa ia menjadi seperti suku atau golongan yang ingin dimenangkannya. Ia tidak menjadi sama dengan mereka, tetapi menjadi seperti mereka. Terhadap orang Yahudi ia berlaku seperti orang Yahudi, terhadap orang Yunani ia berlaku seperti orang Yunani, dan terhadap orang lemah ia berlaku seperti orang lemah. Rasul Paulus selalu menyesuaikan diri dengan konteksnya supaya pelayanannya tetap relevan dan dapat memenangkan dan menyelamatkan banyak jiwa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun