Mohon tunggu...
HERMANUS ADOK
HERMANUS ADOK Mohon Tunggu... Guru - Asli

Biarkan ini menjadi berkat bagi banyak orang yang sedang membaca artikel ini. #Hermanus Adok,S.Pd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Misi Kontekstual Berdasarkan 1 Korintus oleh Hermanus Adok

30 September 2022   20:53 Diperbarui: 30 September 2022   21:06 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Karena tolok ukur pelayanannya ialah firman Allah.[18] Paulus tidak menjadi egois, karena Paulus sendiri diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Bahkan Paulus sendiri mengatakan sebagai berikut: "celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil (1 Kor. 19:16), karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani (Rm. 1:16)." Karena Injil sangat berharga bagi Paulus sehingga ia rela dan siap menjadi apa pun jika itu demi Injil dan hal itu tidak bertentangan dengan firman Allah. Selain Injil sangat berharga bagi Paulus oleh karena itu bertanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang lain (belum percaya kepada Yesus).

 

 

Tidak Membeda-bedakan Orang Berdasarkan Latar Belakang Maupun Status Sosial (1 Kor. 9:22)

 

            Dalam ayat 22, berbunyi "bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah." Rasul Paulus menjadi seperti orang yang lemah, supaya dapat menyelamatkan orang-orang yang lemah (1 Kor. 9:22). Paulus melakukan hal tersebut agar di jemaat Korintus tidak terjadi kesenjangan antar jemaat. Paulus tidak memandang rendah atau menghakimi orang-orang tersebut. Justru Paulus menjadi seperti salah seorang dari orang-orang tersebut. Dengan sabar Paulus menggunakan kebebasan untuk kepentingan orang-orang tersebut.

 

Dan berhati-hati supaya jangan sampai meletakkan batu sandungan di jalan orang-orang tersebut.[19] Paulus tidak membeda-bedakan orang berdasar latar belakang dan status, meskipun jemaat-jemaat Korintus melakukan hal itu. Selain Paulus memberikan nasihat dan teguran kepada jemaat di Korintus. Karena jemaat di Korintus terdiri dari berbagai suku bangsa. Agar jemaat-jemaat yang ada di Korintus tidak lagi berkelompok-kelompok sesuai dengan suku dan bangsanya. Seharusnya orang Kristen itu tidak memandang suku dan bangsa karena semua orang sama dimata Tuhan. 

 

Dan hal itulah yang ingin Paulus tekan kepada jemaat di Korintus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun