Seluruh tubuhku gemetaran. Baru kali ini aku merasakan banyak mata dan bayangan memandang ke arah rumah Hadi. Ke arah kami, lebih tepatnya.
      Mereka mau menjemputku. Biarkan saja....
      Sebuah suara mengejutkan kami.
      Kami yakin suara bergetar itu berasal dari arah belakang. Saat kami berbalik badan untuk memastikan, tidak ada siapa-siapa kecuali jenazah Pak Syamsul yang terduduk dan memandang kosong pintu depan yang terbuka lebar. Lina dan Kinan juga membeku di tempatnya. Kemudian, suara lengkingan keluar dari mulut kedua temanku itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!