Mohon tunggu...
Bambang Hermawan
Bambang Hermawan Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Budaya

Alumnus Universitas Islam Indonesia 2001. Pecinta budaya dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak, Aku Tak Mau Jadi Petani!!!

21 Januari 2024   15:03 Diperbarui: 21 Januari 2024   15:06 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Meskipun Bapak jarang sekali memberi nasehat, tetapi hidup Bapak itulah nasehat. Aku belajar kepada petani, kepada Bapak. Pemimpin ibarat petani, yang dipimpin ibarat tanaman. Seperti petani, satu-satunya hal yang musti dilakukannya adalah menciptakan lingkungan agar tanaman atau potensi manusia tumbuh dengan baik. Petani bukan selaku penguasa atas tanaman, demikian halnya pemimpin bukan penguasa yang menguasai rakyatnya, lantas berbuat semena-mena". Nampaknya Harsono menjadi bersemangat kalau mbicarakan mendiang Bapak.

"Dan semua dari kita adalah petani, yang menanam dan merawat apa yang kita perbuat. Maka sebisanya tanamlah hal-hal baik, maka kelak kita akan memanen kebaikan". Lanjut Harsono.

Aku terdiam, nilai-nilai seperti itu tak pernah aku pikirkan selama ini. Pantas saja hidupku lama kelamaan terasa kering.

Kemudian sampailah kami di area pekuburan, duduk timpuh di makam Bapak yang bersanding makam Ibu yang meninggal lebih dulu.

"Bapak maafkan aku, damailah disana Bersama ibu" bisikku setelah mendoa.

Tiba-tiba udara menjadi begitu sejuk, angin semilir, aku mendengar kata-kata, lirih namun jelas.

"Le, Urip kuwi urup!"

"Bapakkkk..............".

Tangisku pecah, Harsono yang adikku mendekapku. Lalu kami saling memandang, saling memberi senyum meski pipi kami basah.

Ponorogo, 21 Januari 2024

Bapak pernah bilang padaku kalau bercocok tanam itu sarana latihan mengabdi, Petani mengabdi kepada tanaman untuk kemudian tanaman berbalik mengabdi kepada petani dengan hasil panennya. Jadi menurut Bapak kita hidup ini bertimbal balik, entah dengan sesama atau dengan alam" Harsono yang adikku menjelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun