Mohon tunggu...
Bambang Hermawan
Bambang Hermawan Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Budaya

Alumnus Universitas Islam Indonesia 2001. Pecinta budaya dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Pemberontakan Pohon-pohon

9 Januari 2024   11:05 Diperbarui: 7 Maret 2024   01:14 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pertama kita butuh tim surveilans,  bertugas memetakan semua potensi musuh, pola kerja musuh dan yang terpenting waktu-waktu musuh terlena. Kedua kita butuh Tim kontra intelijen, yang bertugas menggerogoti kemampuan musuh, khususnya musuh kita kaum sukma bekasakan. Ketiga tim tempur, yang bertugas mengkoordinasi, menyiapkan logistik tempur dan menata serangan. Selanjutnya mohon tanggapan kawan-kawan" lanjut sukma Ulin Tua.

"Kami semua setuju yang mulia, kami tidak meragukan kapasitas paduka. Bagaimana kawan-kawan?" teriak sukma Ulin.

"Siap menjalankan titah yang mulia!". Sukma pohon berteriak bersamaan.

"Baiklah sekarang saya tawarkan, untuk memimpin tim surveilans siapa yang pantas dan bersedia?"

"Saya kira sukma Merbau  cocok yang mulia," Sukma Ulin mengajukan usulan.

"Kemudian untuk komandan tim kontra intelijen?"

"Menurut hemat saya yang mulia, untuk tim kontra intelijen saya mengusulkan sukma orang utan, dengan pertimbangan dia akan sulit di identifikasi sebagai bagian dari gerakan perlawanan kita. Dia kan sukma binatang, bukan bagian dari sukma pohon." Sukma Ulin memberi pertimbangan logis.

"Bagus, analisa yang cerdik. Saya kira pas jika tugas ini diberikan kepada sukma orang utan."

"Baiklah, saya putuskan bahwa komanandan tim surveilans adalah sukma Merbau. Komandan Tim kontra intelijen adalah sukma orang utan, dan yang terakhir komandan tempur adalah sukma ulin dengan wakilnya sukma gaharu, karena kalian berdua telah berhasil mengabadikan kemampuan sihirku. Bagiamana??? Sanggup???" tawaran  sukma Ulin Tua yang lebih sebagai perintah.

"Sanggup!"

"Sanggup!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun