"Ceritanya gini lo Irene, Seno mas mu ini, mas...atau mas spesial sih? Hahahhaaa, dikirim bosnya kesini ikut pelatihan pengembangan UMKM. Terus Seno, yang mas spesialmu ini, pengen bertemu kamu. Mungkin ini kebetulan yang pas, ehhh...tapi katamu nggak ada peristiwa yang kebetulan ya, semua diatur semesta, semesta selalu membawa pesan, ah embuh lah, pokok e gitu. Hahahahaha?".
"Loh Sen, kenapa berdiri saja bengong kayak patung, mbok duduk sini, deket aku boleh deket Irene malah lebih afdol, hahahaha" ledek Tantri. "Sialan Tantri, menggoda aku teruss" gumamnya kikuk. Lalu Seno duduk diantara Tantri dan Irene.
"Oke tinggal pesan makanan, Irene mau minum apa?".
"Saya lemon saja mbak."
"Kamu Sen?"
"Sama seperte Irene saja, Lemon"
"Ah kamu Sen, ikut ikutan wae lho, hahahaha". Tantri memanggil pelayan menyerahkan pesanan. Setelah ngobrol kesana kemari pesanan itu datang. Tiba tiba Tantri beranjak, membuka hand phone.
"Eh tak tinggal dulu yaa, panitia memanggil, tanda tangan honor kali, hahahahhahaa. Wis kana dikepenakke le ngobrol". Kemudan Tantri beranjak sambal mengerlingkan matanya kepada Seno.
Maka kini tinggal Seno dan Irene.
"Apa kabar kamu Irene?"
"Kabarku baik Mas, Mas bagaimana kabarnya, anakmu berapa Mas?".