Kini Prasaja tengah menuntut ilmu di sebuah PTN terkenal di Bandung mengambil jurusan pada Fakultas Teknik Kimia.Â
Tentang Prasaja yang tidak berani menembak seperti dikatakan oleh adiknya, Renita. Anin jadi teringat kisah tak akan terlupakan.Â
Saat itu pada suatu sore sepulang ekskul Pramuka, Anindia berpapasan dengan Prasaja di Gerbang Sekolah.Â
Melihat Prasaja berjalan di depannya, Anin mengejar dan menyapa pemuda ganteng itu. Anin saat itu masih kelas satu sedangkan Prasaja sudah kelas 3.Â
"Mas Pras gak bawa motor?"Â
"Iya Anin."
"Yuk Mas kita jalan saja bareng menyusuri trotoar Kebun Raya." Ajak Anin. Prasaja mengangguk sambil tersenyum.Â
Mereka beriringan berjalan menapak setiap jengkal trotoar Kebun Raya itu. Melewati Gerbang Istana Presiden menuju Jalan Jalak Harupat menuju arah Lapangan Sempur.Â
"Mas bulan depan sudah mau ujian akhir ya. Nanti Mas Pras rencana kuliah di mana?"Â Â
"Saya mau kuliah Teknik Kimia di Bandung. Kamu sendiri nanti kuliah di mana Nin?"Â
"Mas Pras, ini pertanyaannya terlalu jauh. Aku kan masih kelas satu. Tapi cita-citaku sih pingin jadi ahli lingkungan. Bisa juga ntar aku kuliah di Bandung juga." Jelas Anindia sambil melemparkan senyum.Â