"Fany! Jangan-jangan itu maksudnya apa?"
"Iya jangan-jangan Mas Hendar mulai suka ya sama Kayla?" Mendengar ini aku baru sadar kalau tadi aku begitu bersemangat mencari tahu tentang Mikayla.
"Mas Hen tenang saja. Kayla sekarang sudah tidak mau lagi ada di sana." Jelas Tiffany yang membuat aku merasa lega.
"Oh ya bagaimana skrispimu Fany?" Aku sengaja mengalihkan pembicaraan karena informasi penting tentang Kayla sudah aku dapatkan.
"Draft nya masih ada di Pembimbing."
"Sama dong seperti punya Mikayla masih ditahan pembimbingnya."
"Lho kok Mas Hendar tahu?"
"Iya waktu itu ketemu di Perpustakaan sempat ngobrol sebentar."
"Bagus Mas Hen. Bagi saya sih berharap Kayla banyak bergaul dengan orang seperti Mas Hendar ini." Kata Tiffany.
Mendengar ini membuat hatiku berbunga-bunga. Tentu saja berbunga-bunga bagaimana tidak, sekarang paling tidak ada sahabat dekatnya yang sudah mendukung Hendarno Al Ghufron untuk lebih dekat lagi bersama Mikayla Angela.
Tapi, aku seperti merasakan bersama Mikayla jalan di depan rasanya semakin terjal. Seterjal apa? Jalan naik yang harus aku daki? Atau jalan turun yang curam dengan jurang yang mengancam? Entahlah aku akan jalani saja.