"Jangan katakan itu. Apa yang kau lakukan bukan kemauanmu. Mulai besok kamu sudah ada di Panti Rehab kan?"
"Iya besok aku sudah ada di sana memulai hidup baru."
"Harapan baru juga."
"Mudah-mudahan."
"Boleh aku tahu dimana Panti yang akan menampung kamu?"
"Sebaiknya Om tidak perlu tahu Panti itu dan alamatnya."
"Kenapa begitu?"
"Karena sebaiknya Om menutup saja cerita ini dan mulai melupakan apa yang pernah terjadi diantara kita." Kataku penuh rasa sedih, aneh sekali.
Mengucapkan kata-kata tadi aku sebenarnya ingin menangis namun sekuat tenaga aku tahan agar tidak meneteskan air mata. Malam ini aku harus mulai melupakan lelaki ini. Kulihat dia masih terdiam lalu berdiri mendekat kepadaku.
"Bolehkah aku memelukmu untuk yang terakhir kali?" katanya sambil merentangkan kedua tangannya.
Aku sekejap memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Sudah berusaha untuk menahan tangis namun tak mampu. Akhirnya akupun menyerah dalam pelukannya sambil terisak.