Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Jejak Foto Masa Lalu

2 November 2020   15:29 Diperbarui: 2 November 2020   16:28 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudahlah Kinanti berhentilah menangis. Aku yakin kau sudah bisa merasakan betapa aku selalu mengharapkanmu menjadi istriku. Kinanti Puspitasari adalah takdirku dariNya." Kataku sambil menghapus air mata dipipinya.

"Kinanti tersenyumlah!" Pintaku sambil aku memandang wajah cantiknya.

Kinanti mulai tersenyum dan aku merasa lega satu himpitan di dadanya sudah lepas. Aku juga sudah merasakan kelegaan suasana hatinya.

"Aku sudah mendapat izin dari Daisy Listya tentu saja juga harus mendapat izin dari Diana Faria," kata Kinanti.

"Kalau begitu sapalah Diana Faria yang ada dalam pangkuanmu. Mintalah izin padanya agar Alan Erlangga diizinkan menjadi suamimu."

Mendengar ini Kinanti tersenyum lalu kembali memandang foto yang ada dalam pangkuannya.

"Alan bantulah aku untuk menghilangkan rasa ragu ini bahwa aku mencintaimu," kata Kinanti.

"Inshaa Allah. Jangan ada lagi keraguan dalam dirimu bahwa kau adalah TakdirNya untukku," kataku memberikan keyakinan kepada Kinanti.

Kami hanya bisa saling bertatapan penuh dengan pancaran cahaya cinta dari mata kami. Maka ruangan itupun sekarang penuh dengan senyum dan kebahagiaan.

@hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun