"Iya melamun. Ingat teman waktu SMA dulu."
"Oh ya pasti namanya Kinanti Puspitasari ya. Gadis yang pernah menolak cintamu." Kinanti berkata sambil melirikku dengan tatapan menggoda.
"Tepat!" Kataku sambil tertawa.
"Lalu Alan melamunkan apanya?" Kembali Kinanti bertanya.
"Aku sebenarnya malu kepada diri sendiri kalau ingat peristiwa itu," kataku sedikit agak serius.
"Lho kenapa malu Alan?"
"Kalau saja tahu sebelumnya aku mau ditolak oleh gadis cantik itu, teman SMA ku itu yang sampai sekarang aku masih mengaguminya. Aku pasti tidak akan mengatakan cintaku," kataku polos.
"Oh berarti Alan tidak mencintai gadis teman SMA nya itu!"
"Bukan itu. Maksudnya begini, aku seharusnya waktu itu langsung saja melamarnya menjadi istriku!" Mendengar kata "melamar" kulihat Kinanti tersenyum manis.
"Kalau tetap lamarannya ditolak bagaimana?"
"Tidak apa-apa ditunggu saja sampai lamaranku diterima!"