Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Fragmen Satu Babak

22 September 2020   16:30 Diperbarui: 23 September 2020   04:46 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Ayobandung.com/Vina Elvira

"Hallo Kinanti!"

Kinanti nampaknya masih membisu. Berkali-kali aku memanggilnya namun Kinanti tetap terdiam sampai akhirnya Kinanti menutup ponselnya.

Aku benar benar tertegun mengalami hal seperti ini. Belum pernah Kinanti bersikap "ngambek" seperti ini.

Apakah ada kata-kataku yang menyinggung perasaannya.  Aku mencoba mengirim pesan melalui ponsel. Mengutarakan maafku atas kata-kataku yang mungkin tidak berkenan di hati Kinanti. Namun tiada balasan.

Aku benar benar tidak mengerti dengan sikap Kinanti. Selama ini Kinanti tidak pernah sensitif seperti ini. Bagian kalimat manakah yang membuat Kinanti ngambek?

Di Ruang Tunggu keberangkatan itu aku masih termangu mengingat kejadian tadi malam. Aku mencoba untuk menghubungi Kinanti melalui ponsel namun tetap tidak diangkat panggilanku.

Terdengar suara pemberitahuan bahwa Argo Wilis tujuan Surabaya sudah berada di jalur enam bagi para penumpang agar bersiap siap.

Akupun beranjak dari Ruang Tunggu itu dengan rasa gundah. Selama perjalanan menuju Surabaya itupun aku hanya terdiam dan bahkan tertidur dan baru terbangun ketika Petugas Restorasi Kereta menawarkan makan siang.

Aku memeriksa ponsel apakah ada pesan atau panggilan. Ternyata ada pesan dari Kinanti.

"Alan aku mohon dimaafkan dengan kejadian tadi malam. Aku benar-benar sedih. Malam itu aku menangis karena aku seperti mau kehilanganmu. Aku merasa takut dengan perubahan sikapmu kepadaku hanya karena aku akan menikah dengan Eko!"

"Aku juga kecewa kenapa kamu tidak menyempatkan waktu untuk mengunjungiku karena banyak yang ingin aku katakan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun