"Kadang aku merasakan cintamu seperti yang pernah kau katakan dulu padaku. Kadang pula aku ingin meraih cintamu itu namun aku menyadari aku tidak layak menerima cintamu karena ada cinta yang jauh lebih luhur untukmu yaitu cinta Daisy Listya!"Â
Saat ini aku sedang berada di Bandung namun sengaja aku tidak memberi kabar kepada Kinanti Puspitasari. Pada Kamis dan Jumat, aku menghadiri acara di Badan Akreditasi Nasional Jakarta.
BACA JUGA : Cintaku di Titik Nadir, Benarkah?
Seperti kebiasaanku, Sabtu dan Minggu nya aku pasti mampir ke Bandung untuk melepas rindu kepada Ibuku. Ya kali ini hanya melepas rindu kepada Ibuku bukan lagi melepas rindu kepada Kinanti. Wanita cantik yang kukagumi ini sudah ada yang punya dan segera menikah.
Pagi-pagi aku sudah beraktivitas dengan berolah raga jalan sehat walau hanya keliling komplek Perumahan tapi lumayan karena sekujur tubuh banjir dengan keringat.
Setelah mandi dan sarapan pagi, akupun menyusuri jalan-jalan di Kota Bandung dengan sepeda motor.
Baru saja keluar dari komplek Perumahan di hadapanku sudah menghadang kemacetan lalu lintas. Sepanjang jalan Cibaduyut itu memang biangnya kemacetan terutama dipagi hari pada jam berangkat kerja dan sekolah. Kemacetan lalu lintas yang rutin.
Belum di ruas-ruas jalan lain Kota Bandung seperti di Jalan BKR, Kopo, Pasir Kaliki, Soekarno-Hatta, Buah Batu, Gatot Subroto dan dimana saja jalan bisa berpotensi macet.
Mungkin kemacetan lalulintas ini sudah merupakan hal yang lumrah di Kota besar seperti Bandung, Surabaya dan Jakarta.