Kebutuhan oksigen untuk dekomposisi secara teoritis bervariasi antara 1 g oksigen sampai 4 g oksigen per gram bahan organik.
Proses dekomposisi akan terjadi lebih cepat dengan adanya oksigen, sehingga proses aerobik lebih dikembangkan dalam proses pengomposan modern secara komersial dengan berbagai modelnya, baik dengan system ventilasi maupun dengan sistem aerasi paksaan.
Waktu selesainya pengomposan hanya kurang dari 12 hari. Sedangkan proses dekomposisi dengan metode pembalikan tumpukan memerlukan waktu 4 -- 5 minggu. Pada proses anaerobik dekomposisi terjadi lebih lambat.
Temperatur sebagai salah satu faktor lingkungan juga mempengaruhi kecepatan pengomposan. Temperatur optimum dinyatakan oleh beberapa ahli terjadi pada suhu 55 derajat Celcius. Temperatur ini merupakan kondisi optimum untuk efektivitas mikroba thermofilik yang memiliki reaksi dekomposisi yang cepat.
Namun demikian profil temperatur pada suatu tumpukan kompos menunjukkan peningkatan temperatur sampai 70 derajat Celcius. Pada penggunaan bahan kotoran ternak, temperatur yang cukup tinggi ini diklaim sebagai kondisi hygienis untuk membunuh mikroba pathogen yang berasal dari kotoran tersebut.
Komposisi Bahan. Proses pengomposan juga dipengaruhi oleh komposisi bahan, yang secara tidak langsung menggambarkan ketersediaan macam nutrisi yang ada pada bahan kompos.
Mikroba pada prinsipnya memerlukan carbon, nitrogen, phosphate, hidrogen dan oksigen serta mikro elemen untuk pembentukan sel dan energi. Parameter penting dalam nutrisi bahan untuk pengomposan adalah nisbah C/N.
Pada bahan dengan carbon yang tinggi tetapi kadar nitrogen sangat rendah menghambat pembentukan sel mikroba. Proses pengomposan pada nisbah C/N lebih besar dari 80 membuat tidak terjadinya reaksi dekomposisi bahan pengomposan atau kalaupun terjadi akan berlangsung sanat lambat sekali.
Kondisi optimum yang mendukung dekomposisi bahan kompos secara cepat adalah nisbah C/N sekitar 30 -- 40. Kadar nitrogen bahan pengomposan biasanya bervariasi antara 0,5 -- 0,9 %.
Dalam pengomposan bahan limbah padat PG, komposisi bahan didesain untuk mendekati komposisi ideal nisbah C/N sekitar 30. Komposisi bisa bervariasi tergantung kondisi bahannya misalnya blotong : abu : ampas = 8 : 3 : 1 atau blotong : abu = 8 : 2. Apabila dikehendaki kadar humus yang relatif tinggi bisa digunakan bahan ampas lebih banyak.
Penambahan ampas ke dalam komposisi bahan akan meningkatkan kadar humus dan dapat menekan kehilangan N selama pengomposan.