Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Masih Ada Cinta di Ruang Hampa

7 Februari 2020   15:19 Diperbarui: 7 Februari 2020   16:36 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Polskiswiat.com

"Tidak apa-apa Pak. Kalau ingat cerita Mbak Diana Faria, saya sangat terharu. Bapak harus mulai mendapatkan teman hidup yang menjadi cahaya mata hati Bapak sehingga nanti merasa tentram kepadanya. Saya akan bahagia jika Bapak segera menemukan gadis tersebut," kata Listya, suaranya yang lembut dengan tutur kata yang memukau.

Tuhanku, di depanku ini adalah teman hidup yang menjadi idaman selama ini. Mengapa mahluk cantik ini tidak ditakdirkan untuk menjadi istriku? Aku mohon. 

"Saya pamit dulu Pak. Jangan lupa saya tunggu Undangan Pernikahan Bapak." Suara Daisy Listya berpamitan.

Gadis cantik ini meninggalkanku dengan keramahannya. Aku menyempatkan mengantar Listya sampai di ujung pintu.

Aku masih duduk memandang Undangan Pernikahan Daisy Listya.  Rasanya seperti mimpi. Aku sudah menemukan gadis yang mampu menggantikan Diana Faria namun gadis ini ternyata harus menikah dengan orang lain.

Apakah sebenarnya yang terjadi. Aku sungguh-sungguh tidak mengerti.  Aku mencoba terus memahami arti hidup ini. Aku harus mulai mencoba pula melupakan harapanku terhadap Daisy Listya.

Biarlah dia bahagia dengan orang yang dicintainya. Aku harus mencoba menjadikan hatiku memiliki ruang yang luas sehingga bisa menerima cobaan apapun yang terjadi padaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun