Dan pada akhirnya di antara kedua temanku itu, hanya Bagus yang belum bangun dari lelap tidur panjangnya.
Sesaat samar kami dengar, sembari garuk-garuk rambut,"Tapi... Kalau betul air mengalir dari hulu ke hilir, sebab apa air mengalir dari mesin pompa di rumah bak secangkir kopi susu!!"
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!