Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ke Atas Air Mengalir

1 Januari 2025   12:23 Diperbarui: 6 Januari 2025   00:11 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepanjang perjalanan aku menyaksikan Tigor tampak terpukau. Pohon-pohon besar di samping kiri dan kanan, jalan yang meliuk-liuk melewati tebing-tebing, tak membuatnya merinding. Sesekali terpegun saat jalan menanjak curam. Sepertinya Rambo juga begitu. Semakin jalan menanjak ketiga temanku semakin menikmati.

Sesaat Bagus menggumam. "Ternyata!! Ada kehidupan juga ya di sini."

Aku, Tigor, dan Rambo. Diam melongo mendengar itu.

Mikrolet berjalan pelan. Tepat di depan gapura bersimbol kayon mikrolet berhenti.

"Lo, sudah sampai," ujar Tigor menunduk turun dari pintu mikrolet. Dan kami di belakang turut turun mengikuti.

Tak berselang lama mikrolet bergerak menanjak melanjutkan petualangannya.

"Enak ya di sini. Ramai." Gumam Bagus seolah lupa dengan pertanyaannya tadi.

"Setiap sore apa memang begini ya ramai di dusunmu?" Tigor bertanya sembari sorot bola matanya ke arah anak-anak dan muda-mudi sedang bermain bola. Dan sesekali sorot matanya penasaran seakan penuh tanya ke arah sebuah pipa panjang yang ditopang bambu diikat menyilang.

Aku belum juga menanggapi pertanyaan kedua temanku tadi, sedang aku melirik Rambo semakin terheran-heran. "Main bola di pelataran rumah. Enak betul."

Saat jalan mulai mendatar aku mulai menanggapi ketiga temanku ini.

"Kalau kalian mau, selama di sini setiap sore, mainlah bola di pelataran rumahku. Sepuas kalian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun