Ladang tebu milik pabrik gula itu sudah pasti sangat luas. Luasnya sejauh mata memandang. Karena dusun tempat tinggal Rusdi masuk dalam lingkaran ring satu, salah satu warga di dusun mendapat jatah menjadi pegawai di pabrik gula itu.
Nama warga yang beruntung itu adalah Supeng. Pasturnya tinggi, kumisnya tebal mirip Pak Raden di serial Unyil Usro. Di dusun itu Supeng dikenal seorang pria yang gagah, badannya atletis perutnya berbidang. Kata orang zaman sekarang populer dengan sebutan Sixpack.
Akan tetapi, semenjak Supeng diangkat menjadi pegawai tetap dan berdinas di bagian divisi keamanan, ia seakan lupa dengan bentuk badannya yang dulu pernah sixpack itu. Walau begitu Supeng sedikit-sedikit masih mau mengolah badan, ia sadar juga mungkin ada yang keliru dengan bentuk perutnya yang kini berubah menjadi onepack.
Di usia yang sudah tidak lagi segar, Supeng memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Satu kelas bersama Rusdi. Nama anaknya Supri. Mereka berdua akrab. Sangat kompak. Sejak berkawan Rusdi anaknya kerap mewakili sekolah menjadi kontingen perhelatan tahunan lomba cerdas cermat.
Suatu sore, ketika Rusdi sedang asyik santai di sebuah gubuk bambu dekat ladang tebu Supeng menghampiri. Mereka saling bercakap-cakap.
"Eih... Santai Kali kau Rus!"
"Santailah, Pak."
"Banyak kali rumput kau tebas."
"Kambing satu ekor, tapi soal makan, kuatnya minta ampun."
"Sudah kubilang ke ayah kau itu, aku takut kambing yang kau punya itu jangan-jangan, Rus, kambing jadi-jadian."
"Eiihh... Ada lagi baru Bapak nih bisa-bisanya mengarang cerita."