Lalu, siapa yang mentransformasikan lingkungan demikian kepada kita? Siapa yang membuatnya?
Jelas, ini bukan hanya satu orang. Ini terjadi berkat kerjasama semua nenek moyang kita, berkat kerjasama banyak orang.
Seluruh hasil muncul dari kombinasi organik dari usaha anggota-anggota masyarakat, sama seperti pertumbuhan seluruh organisme yang kompleks muncul dari aktivitas sel-sel secara terpadu.
Ini adalah kerja sejumlah manusia secara integral, bukannya individu-individu yang terpisah dan tak berhubungan. Ini adalah suatu prestasi sosial.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jika spesies manusia bukan spesies sosial yang mampu bekerja secara terpadu, kita pasti masih tetap tinggal dalam gua dan ditentukan untuk tetap tinggal di sana sampai kekal.
Sebaliknya, jika masing-masing kita harus menghasilkan dan mengatur segala sesuatu secara sendirian, kita juga mungkin bisa kembali lagi ke dalam gua.
Jadi, aspek pertama yang paling penting dari sosialitas manusia adalah bahwa kita menghasilkan secara sosial, bukan secara individual, bekerja pada level kelompok dan kebersamaan bukan perorangan.
Marx menyadari tanggung jawab sosial yang mutlak perlu atas lingkungan dari spesies yang secara esensial adalah makhluk sosial.
Materialisme Historis: Bangkitnya Manusia
 Kata "materialisme" dalam pemikiran Marx ini bukan dalam arti ontologis, yakni pemikiran yang memandang kenyataan sesungguhnya adalah materi.
Pandangan materialismenya ini lebih mengarah pada pengertian bahwa bukan pikiran melainkan kerja sosial (ekonomi) yang menjadi basis atau kegiatan dasar manusia.