Dari Jerman Gossner memilih calon-calon utusan dan mengirimnya kepada Herdring di Belanda untuk dilatih bersama-sama calon lainnya yang ada di negeri Belanda.
Setelah mendapat orang-orang yang atas keputusan dan pengakuan imannya, dan mendapat kepercayaan untuk diutus (calon-calon pekabar Injil pertama), maka pada tahun 1852, rumah Zending di sebelah pastori Herdring di Zetten, dijadikan sebagai tempat penumpangan dimana mereka dipersiapkan untuk diutus ke Eropa.
Di Zetten, tempat dimana para calon pekabaran Injil yaitu di tampung, terdapat beberapa orang yang siap diutus ke wilayah Hindia Belanda (Indonesia), masing-masing: Grimm, Burgers, Ottow, Scheineider, dan Geissler.
Mereka ini setelah dalam kurun waktu yang singkat mendapat pengetahuan teologia (kerohanian dan keterampilan), kemudian diutus untuk pergi ke medan pekabaran Injil, yakni dunia ke-3 tempat tinggal orang-orang kafir.
Heldring sendiri memimpin ibadah pelepasan (pengutusan), para pekabar Injil itu dilepaskan pergi.
Visi dan Misi Pelayanan Ottow dan Geissler
Pada tanggal 26 Juni 1852 dengan menumpang kapal Abel Tasman berangkat dari Roterdam dan akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1852, tibalah mereka di Batavia (sekarang Jakarta).
Diantara mereka yang diutus itu ada yang pergi ke pulau-pulau Sangir Talaud dan Halmahera, sedang Ottow dan Geissler khusus untuk daerah Papua. Ottow dan Geissler menuju ke Papua.
Perjalanan pertama dari Belanda - Indonesia (Batavia) sudah dilalui, walaupun permulaan itu amat sukar karena tempat tujuan itu belum pasti, tetapi bagi pekabar Injil pengalaman itu diterima dengan penuh sukacita.
Setelah tiba di Batavia, Ottow dan Geissler tidak diizinkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk melanjutkan perjalanan ke Papua.
Pemerintah HB (Hindia Belanda), tidak mengizinkan orang yang bukan warga negara Belanda masuk ke daerah lain di Indonesia yang adalah wilayah jajahannya.