Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

BRI Menjadi Target Rush Money

12 Mei 2024   17:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:43 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung kantor BRI Pusat di Jalan Sudirman Jakarta | Sumber gambar Photo dan ilustrasi: Kompas Money

Beberapa bulan terakhir, ada tren penarikan uang tunai besar-besaran terjadi di beberapa cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) seluruh Indonesia.

Hal tersebut dipicu dan diprovokasi oleh konten-konten media sosial yang beredar di masyarakat berisikan informasi uang hilang di tabungan beratus juta rupiah. Informasinya berlanjut dengan adanya ajakan kepada masyarakat untuk menarik dananya dari BRI.

Padahal kalau memang ada uang raib tanpa diketahui oleh pemiliknya, bukan selalu salahnya bank. Bisa saja merupakan kesalahan pemilik akun bank itu sendiri tanpa disadari. Pada saat masyarakat berada dalam pusaran revolusi komunikasi saat ini ada yang dinamakan kejahatan cyber.

Salah satu andalan penjahat cyber dalam melakukan penipuan adalah dengan cara social engineering, salah satu tekniknya menggunakan rekayasa phishing.

Dalam pidana cyber yang canggih ini penjahat akan membuat korban terlena sehingga tanpa sadar memberikan info sensitif data perbankannya.

Berdasarkan data hasil penipuan tersebut, penjahat cyber menguras isi tabungan korban tanpa disadarinya.

Kembali kepada kasus BRI, dimana BRI telah mencatat dan mendeteksi bahwa sejumlah konten yang cukup meresahkan masyarakat dan merugikan BRI tersebut memiliki kemiripan salah satunya yaitu diunggah oleh akun-akun yang tidak kredibel.

Salah satunya, pada 23 April 2024, akun media sosial (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari Pemilu untuk serangan bansos.

Ternyata konten tersebut setelah ditelusuri kebenarannya terklarifikasi merupakan kabar bohong alias hoaks. (Kompas.com 7 Mei 2024).

Adanya  berita hoaks tersebut BRI tidak tinggal diam dan berusaha untuk mengatasinya agar keadaan tidak semakin memburuk.

Terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos", BRI memastikan video yang viral di media sosial itu tidak benar dan tidak berdasar. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu menarik uangnya dari BRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun