Cari solusi, membantu para saudara laki-laki untuk mendapatkan sumber pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Mengeluhkan lambannya Djoni dan Djoko atau kurang antusiasnya mereka dalam mencari rezeki tidak akan memecahkan masalah.
Setiap orang mempunyai masalah sendiri. Menyamaratakan kondisi orang lain dengan diri sendiri tentu saja tidaklah tepat. Melihat dari kacamata orang tersebut. Begitulah yang harus dilakukan.Â
Menemukan sumber pendapatan dari pekerjaan tetap memang tidak mudah, apalagi di usia senja. Bisa dikatakan, berbisnis adalah satu-satunya pekerjaan yang tidak mengenal usia lanjut atau kata pensiun.
Namun memang berbisnis sama dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Tidaklah mudah mengarungi proses berbisnis. Oleh karena itu, seandainya saudara-saudara laki-laki gagal dalam berbisnis, memang begitulah pembelajaran dari setiap profesi yang baru digeluti. Kegagalan akan menyapa. Tapi percayalah, tetap beri semangat, dukung dalam doa, cepat atau lambat, mereka akan berhasil pada waktunya.
2. Mengerti akan kekurangan para saudara laki-laki dari segi umur yang sudah lanjut
Menerima kekurangan dari orang lain memang tidak mudah. Dibutuhkan kebesaran hati untuk mengerti bahwa pada akhirnya nanti, di suatu masa kelak, kita semua akan menjadi tua dan lemah tak berdaya.
Oleh karena itu, tindakan "mengerti" sudah seharusnya mengemuka. Sudah seharusnya Eli, Mira, Susan, dan Linda mengerti akan keberadaan Djoni, Djoko, dan Yudha yang sudah berumur. Sungguh tidak mudah bagi para laki-laki tersebut menerima keadaan mereka yang menua dan melemah seiring usia yang bertambah.
Mereka sudah terpuruk, jangan sampai lebih memperburuk kondisi mental mereka dengan "todongan" cercaan yang tiada henti tentang kondisi rumah yang jauh dari kata "bersih dan rapi" atau teras yang tidak jelas pola penempatan pot-pot bunganya.
Eli dan saudara perempuan lainnya sudah seharusnya mengerti, usia tidak bisa dibohongi. Para saudara laki-laki, saya kira, sudah berbuat sebaik mungkin yang mereka bisa, dan itu sudah seharusnya diapresiasi.Â
3. Tidak bersungut-sungut jika tidak semua area rumah ditangani dengan baik
Mendukung saran satu dan dua, pada akhirnya, bersungut-sungut tidak akan memecahkan masalah. Yang ada malah sebaliknya. Memperburuk situasi dan hubungan antara anggota keluarga menjadi renggang.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Masing-masing insan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jangan hanya mengumbar keburukan secara blak-blakan, tapi senyap ketika kebaikan seseorang muncul di permukaan.
Sudah seharusnya memuji upaya saudara-saudara laki-laki dalam menjaga kondisi rumah tetap "baik", meskipun standar baik bagi pihak lain tidaklah sama.