"Jadi itu masalahnya ya, Pak. Keran meteran air sudah ditutup, tapi air tetap mengalir," kata petugas pengaduan.
"Ya, benar."
"Baik, pak. Kami akan tindaklanjuti aduan bapak. Petugas kami akan menghubungi sebelum pergi ke rumah saudara bapak."
"Kapan ya petugasnya datang?"
"Kami tidak bisa memastikan, Pak. Tergantung dari petugas lapangannya, karena mereka juga menangani keluhan dari pelanggan lain juga."
"Jadi tidak tahu hari ini atau besok?"
"Ya, Pak. Tidak tahu."
Aneh juga kalau tidak ada aturan tegas tentang kecepatan layanan. Tapi ya sudah. Mau bilang apa. Petugas pencatat aduan cuma pelajar PKL alias Praktik Kerja Lapangan. Jadi dia jelas tidak terlalu tahu perihal seberapa cepat petugas lapangan yang melayani pelanggan.
Saya kembali ke rumah Ella. Ternyata Ella sudah mendapat pesan WhatsApp (WA) dari petugas lapangan PDAM bernama Ardi (nama samaran), yang menanyakan lokasi alamat rumah Ella.
Yah, saya turut senang mendengar berita ini. Di luar ekspektasi, petugas lapangan PDAM langsung menanggapi.Â
Tapi, memang kesenangan itu tidak bertahan lama, karena ternyata, "Nanti sepertinya teman saya, Leo, yang ke tempat ibu, karena saya masih di Pulau Atas."