Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mempertanyakan Standar PDAM

25 November 2024   10:24 Diperbarui: 25 November 2024   10:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seandainya Ella seorang ibu rumah tangga dan mempunyai anak bayi, bisa dibayangkan banyak pekerjaan rumah yang tertunda gara-gara menunggu sesuatu yang tidak pasti!

Apakah PDAM tidak punya "armada" petugas yang jumlahnya memadai? 

Apakah PDAM tidak punya standar waktu pelayanan? Apakah empat jam itu standar waktu pelayanan minimal?

Saya jadi teringat dengan kalimat "sakti" yang selalu diucapkan oleh mantan wapres Indonesia, Jusuf Kalla (JK), yaitu "Lebih Cepat, Lebih Baik".

Sayangnya, kebanyakan pelayan publik tidak menyandang kalimat itu dalam melaksanakan tugas.

Dan yang menjengkelkan, tidak ada transparansi standar harga layanan. 

Leo memang sempat menyebutkan "Ada biaya tersendiri" sewaktu bicara soal "membetel", namun tidak menyebutkan harga waktu di awal sebelum pengerjaan.

Salahnya, saya dan Ella juga tidak bertanya perihal harga layanan di awal. 

Sepertinya ada "konspirasi" menetapkan harga mahal saat mereka mengerjakan. Tergantung "siapa" pelanggannya. 

Parahnya, juga tidak ada tanda terima pembayaran berupa kuitansi, nota, atau apa pun.

Saya jadi bertanya-tanya dalam hati. Ini pegawai perusahaan daerah milik pemerintah atau sekadar buruh lepas biasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun