Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Home Sweet Loan" dan Pentingnya Literasi Keuangan

26 Oktober 2024   17:00 Diperbarui: 26 Oktober 2024   18:32 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, setelah itu; entah karena masalah kesehatan, keuangan, atau keluarga; kondisi T tidak menjadi membaik. Istri dan anak-anaknya juga meninggalkannya dan pindah ke kota lain, Balikpapan, dan T sebatang kara di Samarinda, menempati kamar indekos yang sempit dan hidup dari belas kasihan beberapa kenalan yang prihatin akan nasibnya yang malang.

Saya tidak tahu persis masalah apa yang menjadi pemicu keretakan rumah tangga T dan istrinya, R, namun sejak perpisahan dengan istri dan anak-anak, kondisi kesehatan T semakin menurun drastis. Bolak-balik ke rumah sakit, itulah yang terjadi pada T. Anak bungsu T, Y, seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Samarinda, terkadang menemani sang ayah di rumah sakit. 

Di akhir hidupnya, T meninggal di rumah sakit. Istri dan anak-anaknya masih di Balikpapan saat itu. 

T meninggal dalam kesendirian. Tanpa rumah, tanpa penghasilan, dan tanpa keluarga yang mengasihinya.

Ironis?

Ini adalah sebuah potret tragis yang mungkin dialami juga oleh beberapa insan lain yang tak terdata dalam statistik resmi.

Di saat kuat, sibuk bekerja. Rumah sudah ada, tapi entah apa sebab rumah dijual. Apakah untuk memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan? Tidak ada yang tahu. Akibatnya fatal.

Rumah.

Tempat dimana kita merasa aman, nyaman, dan melepaskan penat setelah melakukan berbagai aktivitas seharian.

Apabila itu bukan rumah kita (entah itu rumah orang tua, kontrak, sewa, atau bahkan indekos), apakah akan ada rasa aman dan nyaman? Mungkin iya bagi sebagian besar orang, tapi sampai kapan perasaan itu akan ada dalam diri?

Saya salut dengan dua mantan murid saya. Saya mengajar dua bersaudari ini bertahun-tahun yang lalu, sewaktu mereka masih berstatus peserta didik Sekolah Dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun