Mohon tunggu...
Haliza Tiara Lintang
Haliza Tiara Lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya seorang mahasiswa Komunikasi yang memiliki ketertarikan dalam bidang jurnalistik. Keahlian dalam menulis berita, artikel, dan opini.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Kampanye Politik Calon Wali Kota Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024

9 Januari 2025   00:08 Diperbarui: 9 Januari 2025   00:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Strategi Kampanye Politik Antara Media Luring dan Interaksi Secara Langsung oleh Calon Wali Kota Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024

Haliza Tiara Lintang

Dosen Pengampu: Saeful Mujab. S.Sos. M.I.Kom

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

202210415082@mhs.ubharajaya.ac.id

Abstract

In political campaigns, such as in the Bekasi City Pilkada in 2024, of course, media is needed as a forum for disseminating information. The media used are usually offline media such as billboards and banners, but is the media effective or is it more effective when candidate pair number 03 goes directly to the field? Because when candidate pairs interact directly, candidate pairs can find out what the people of Bekasi City want. To examine this, researchers used the library method, which is a series of activities related to library data collection methods, reading and recording and processing research materials. The result of this research is that print media does not have a big effect on candidate pairs, the effect given is only 20% while when interacting directly the impact given is greater. That is the strategy used by candidate pair number 03 Tri Adhianto and Harries Bobihoe.

Keywords: Strategy, political campaigns, offline media, and interaction.

Abstrak

Dalam kampanye politik, seperti pada Pilkada Kota Bekasi tahun 2024 ini tentu membutuhkan media sebagai wadah untuk menyebarluaskan informasi. Media yang digunakan biasanya adalah media cetak seperti baliho dan spanduk, namun apakah media tersebut efektif atau justru lebih efektif ketika paslon nomor urut 03 turun langsung ke lapangan? Karena ketika pasangan calon berinteraksi secara langsung, pasangan calon bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat Kota Bekasi. Untuk meneliti hal ini, peneliti menggunakan metode kepustakaan yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah media cetak tidak memiliki efek yang besar kepada pasangan calon, efek yang diberikan hanya 20% sedangkan ketika berinteraksi langsung dampak yang diberikan lebih besar. Itulah strategi yang digunakan oleh pasangan calon nomor urut 03 Tri Adhianto dan Harries Bobie.

Kata kunci: Strategi, kampanye politik, media luring, dan interaksi.

PENDAHULUAN 

Menurut pakar politik, Maswadi Rauf dalam Buku Komunikasi Politik karya Dr. Thomas Tokan Pureklolon, M.Ph., M.M., M.Si, komunikasi politik adalah objek kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, penerintahan, dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi politik dilihat dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai kegiatan politik dan sebagai kegiatan ilmiah.

Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan tersebut bersifat empiris karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Di sisi lain, komunikasi politik dipandang sebagai salah satu kegiatan politik dalam sistem politik oleh komunitas ilmiah. Tentu saja, mengkomunikasikan pesan-pesan ini-khususnya pesan politik-membutuhkan rencana untuk memperoleh empati dan perhatian dari audiens.

Menurut Rusadi Kantaprawira, seorang pakar hukum, komunikasi politik adalah penghubungan pikiran politik yang hidup di dalam masyarakat, baik itu pikiran intern golongan, asosiasi, instasi, ataupun sektor kehidupan politik pemerintah. Rusadi melihat komunikasi politik dari sisi kegunaannya. Sedangkan menurut Astrid S. Soesanto, komunikasi politik ialah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa sehingga pada masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.

Sederhananya, strategi adalah rencana yang menggabungkan kebijakan dan tujuan. Aktor politik menggunakan strategi komunikasi politik sebagai proses perencanaan untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ajang pemilihan umum seperti Pilkada di Indonesia, keberhasilan partai politik untuk memenangkan kontestasi dalam persaingan politik sangat dipengaruhi oleh pilihan strategi yang digunakan oleh para aktor politik atau partai politik.

Pilkada menjadi salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi Indonesia, mengingat seluruh masyarakat akan memilih secara langsung para pemimpin daerah mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota beserta wakil-wakilnya, yang akan diberi amanah untuk memimpin daerah tersebut khususnya di Kota Bekasi.

Pilkada di Kota Bekasi pada tahun 2008-2013 dengan pasangan Mochtar Mohammad dan Rahmat Effendi berhasil meraih suara sebanyal 368.940 (50,5%), mengalahkan dua pasangan lainnya yaitu Ahmad Syaikhu-Kamaludin Djaini (41.5%) dan Awing Asmawi-Ronny Hermawan (7,8%). Namun, saat ia duduk di kursi Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad tersandung dalam kasus korupsi skandal suap Piala Adipura 2010, penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan  Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi, suap kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan penyalahgunaan anggaran makan-minum yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp5,5 miliar.

Rahmat Effendi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) 2011-2012 karena kasus korupsi yang menjerat Mochtar Mohammad. Rahmat Effendi terpilih kembali sebagai Wali Kota Bekasi dengan masa jabatan 2013-2018 berpasangan dengan Ahmad Syaikhu sebagai Wakil Wali Kota Bekasi. Tahun 2018, Rahmat Effendi kembali diusung oleh Partai Golongan Karya (Partai Gokar), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merupakan partai-partai yang mendukung pasangan calon pertama yaitu Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono. Pasangan calon kedua, Nur Supriyanto dan Adhy Firdaus, diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Point yang menarik adalah aktor politik Rahmat Effendi bisa memenangkan dua kali pilkada Bekasi periode 2013-2018 dan 2018-2023. Namun sayangnya kejadian yang menimpa Mochtar Mohammad kembali terulang, Rahmat Effendi terjerat kasus korupsi berupa suap pengadaan barang, lelang jabatan, serta anggaran kelurahan untuk keperluan pribadi. Dilansir dari Kompas.com menduga Rahmat Effendi menggunakan banyak cara untuk memperoleh uang miliaran dari hasil intervensi proyek pengadaan barang dan jasa dari sejumlah pihak swasta.

Terjerat kasus yang sama dengan Mochtar Mohammad, Tri Adhianto ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) di sisa masa jabatan 2018-2023, menggantikan Rahmat Effendi yang terjerat kasus korupsi. Saat ini, Tri Adhianto kembali mencalonkan diri namun sebagai Wali Kota bersama dengan Abdul Harris Bobihoe sebagai Wakil Wali Kota Bekasi dengan 10 partai yang mengusung mereka, yang terdiri dari PDI-P, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PKN, PBB, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Perindo dan Partai Buruh.

Salah satu unsur penting dalam komunikasi politik adalah sebuah strategi yang matang dan tersusun yang dilakukan oleh aktor politik. Khususnya dalam strategi kampanye yang dilakukan oleh paslon nomor urut 03 yaitu Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Pilkada Kota Bekasi tahun 2024. Dengan demikian, hal ini menjadi penting karena untuk memiliki strategi yang baik dan benar diperlukan pemahaman yang baik. Terkait dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh paslon nomor urut 03 dalam menjalankan kampanye politiknya.

Jika dilihat dari judul artikel “Strategi Kampanye Politik Antara Media Luring dan Interaksi Secara Langsung oleh Calon Wali Kota Tri Adhianto dan Harris Bobihoe dalam Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024” tentu berhubungan dengan mata kuliah Komunikasi Politik karena komunikasi aktor politik kepada masyarakat lewat media dan interaksi secara langsung. Cara penyampaian yang dilakukan oleh paslon nomor urut 03 ini termasuk ke dalam komunikasi politik karena bisa saja mempengaruhi khalayak umum di Kota Bekasi, apalagi aktor politik tersebut sebelum mencalonkan sebagai Wali Kota Bekasi, beliau pernah menjadi Plt Kota Bekasi. Hal tersebut bisa menimbulkan rasa kepercayaan kepada masyarakat walaupun belum sepenuhnya percaya.

Media yang digunakan untuk kampanye salah satunya media cetak, namun apakah media cetak efektif? Atau justru ternyata lebih efektif ketika paslon nomor urut 03 turun langsung ke masyarakat? Karena jika diamati dengan saksama menggunakan media cetak yang hanya bisa dilihat sebentar dibandingan pasangan calon turun langsung ke masyarakat menjadi sebuah perbedaan yang signifikan.

KAJIAN LITERATUR

Komunikasi Politik

Maswadi Rauf dalam Buku Komunikasi Politik karya Dr. Thomas Tokan Pureklolon, M.Ph., M.M., M.Si (hal 3), mendefinisikan bahwa komunikasi politik adalah objek kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, penerintahan, dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Komunikasi politik dilihat dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai kegiatan politik dan sebagai kegiatan ilmiah.

Sedangkan menurut Harsono Suwardi (1997: 12) dalam Buku Komunikasi Politik karya Dr. Lely Arrianie, M.Si (hal 20), komunikasi politik dapat dilihat dalam arti sempit maupun arti luas. Dalam arti sempit komunikasi politik adalah setiap bentuk penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang-lambang maupun dalam bentuk isyarat yang mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam suatu struktur kekuasaan tertentu. Sementara itu, dalam arti luas, komunikasi politik adalah setiap jenis penyampaian pesan, khususnya yang bermuatan info politik dari suatu sumber kepada sejumlah penerima pesan.

Komunikasi politik berkaitan dengan pembicaraan politik yang berlangsung dalam kerangka konflik dan konsensus. Perbedaan opini yang ada dalam publik diproses melalui diskusi-diskusi untuk mencapai konsensus. Dalam hal ini, berlaku proses komunikasi politik yang bersifat antar-personal dalam kelompok (Riswandi, 2009:88).

Cangara dalam bukunya menyebutkan unsur komunikasi politik meliputi komunikator politik yaitu semua pihak yang ikut terlibat dalam proses penyampaian pesan, pesan politik merupakan pernyataan yang disampaikan baik tertulis maupun tidak. Semua lapisan masyarakat diharapkan untuk menanggapi pesan politik, seperti dengan memberikan suara dalam pemilihan umum, dan efek atau pengaruh dari hal ini berfungsi sebagai pengukur seberapa baik pesan politik diterima dan dipahami. Pesan politik dapat berupa tulisan atau lisan, dan dapat mengandung unsur politik seperti pidato politik, saluran politik, atau media. Dalam perkembangannya saat ini, media massa dianggap sebagai saluran yang paling tepat untuk melakukan proses komunikasi politik.

Strategi

Kata Strategi sendiri berasal dari bahasa yunani, yakni “stratego” yang berarti merencanakan atau pemusanahan melalui penggunaan sumber- sumber yang efektif (Arsyad, 2002:26). Sedangkan menurut Crown Dirgantoro menjelaskan bahwa straregi berasal daribahasa Yunani yang berarti suatu kepemimpinan dalam ketentraman, istilah ini pada mulanya dipakai dalam ilmu ketentaraan (Dirgantoro, 2001: 5).

David mengemukakan bahwa strategi merupakan suatu alat yang digunakan dalam mencapai tujuan jangka panjang, dan juga suatu perbuatan potensial yang sangat membutuhkan berbagai bentuk keputusan dalam manajemen dan juga sumber daya atau golongan dalam jumlah yang besar.

Selain itu pula di sampaikan bahwa strategi sangat mempengaruhi kesejahteraan suatu wilayah, perusahaan atau golongan dalam jangka panjang. Strategi juga memiliki konsekuensi dalam mempertimbangkan berbagai faktorfaktor eksternal maupun internal yang akan dihadapi wilayah perusahaan atau organisasi (fred, 2006, hal. 16-17).

Dikemukakan oleh Karl Von Clausewitz yang merumuskan strategi politik adalah sebagai suatu seni yang menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan perang, sementara Martin–Anderson mengemukakan strategi politik sebagai seni yang melibatkan kemampuan inteligensi/pikiran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia untuk digunakan dan mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan secara maksimal dan efisien (Cangara, 2009:292).

Strategi politik adalah metode yang telah dikenali dan direncanakan sebelumnya untuk mencapai cita-cita politik tertentu yang digunakan untuk perubahan jangka panjang. Perencanaan strategi politik juga mencakup analisis komprehensif tentang situasi kekuatan regional, gambaran yang jelas tentang tujuan akhir yang ingin dicapai, dan konsentrasi semua kekuatam yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Toni Andrianus pito, 2006:187).

Kampanye Politik 

Menurut Rice dan Paisley menyebutkan bahwa kampanye adalah keinginan untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik yang komunikatif. Kampanye politik merupakan bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh sekelompok orang, seseorang atau organisasi politik di waktu tertentu dengan maksud untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat.

Pengertian kampanye berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada pasal 1 angka 26 adalah “kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemilu”.

Menurut Rogers dan Storey (1987), kampanye adalah sejumlah tindakan komunikasi terencana yang bertujuan menciptakan akibat atau efek tertentu kepada khalayak dalam jumlah yang besar dan dikerjakan secara terus menerus pada waktu tertentu. Beberapa profesional komunikasi percaya bahwa definisi yang diberikan oleh Rogers dan Storey adalah definisi yang paling umum dan diterima secara luas di kalangan ilmuwan komunikasi. Dengan demikian, kampanye pada dasarnya merupakan hal umum yang sering ditemui. Bahkan terkadang, pelaksanaan atau penerapan proses kampanye sering kali tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Kampanye Politik (Candidate oriented campaigns)

Kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik (political campaign). Kampanye ini berorientasi bagi calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik, dimana pelaku kampanye berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya melalui kampanye politik.

Pesan dalam Kampanye

Kesuksesan setiap kampanye selalu hadir para perancang pesan yang sensitif dan kreatif (Roger dan Synder, 2002). Para perancang akan berusaha untuk memaksimalkan dan membujuk publik dengan pesan yang mereka sampaikan, dengan kata lain pesan tersebut disampaikan semenarik mungkin untuk menarik calon pemilih yang akan memilih mereka. Para perancang ini cukup peka untuk mengenali audiens mereka, cukup kreatif dalam mendesain pesan sesuai dengan karakteristik umum target audiens utama, dan yang terpenting adalah meningkatkan “nilai jual” para kandidat.

Media luring

Salah satu bagian dari media luring adalah media cetak, menurut Eric Barnow media cetak memiliki pengertian sebagai segala barang yang dicetak dan ditujukan untuk umum. Bentuk media cetak sendiri seperti majalah, koran, spanduk, baliho dan sebagainya. Media cetak dibuat untuk menginformasikan kepada khalayak luas mengenai suatu hal. Media cetak juga memiliki kegunaan yang terkait dengan kepentingan masyarakat luas. Media massa atau media cetakpun telah menjadi suatu sarana bagi pengembangan kebudayaan, namun bukan hanya budaya yang mengandung seni dan simbol, tapi juga dalam pengembangan mode, norma-norma, gaya hidup dan tata cara (Dennis McQuil, 1987).

New Media

Di era saat ini semuanya serba menggunakan media sosial, seperti Instagram dan Tiktok misalnya yang memiliki peran dan dampak yang signifikan. Banyaknya perbincangan di situs media sosial seperti itu menunjukkan munculnya ruang publik baru (new public sphere). Saat media-media konvensional terbatasi oleh kepentingan bisnis  dan  politik  pemiliknya,  maka  media  daring, terutama situs  media  sosial mendapatkan tempat terhormat sebagai saluran berbagi kesadaran bersama (shared group conciousness)  yang masih  bebas  dari  dominasi  negara  dan  intervensi  pasar (Heryanto, 2011: 153).

Partisipasi

Menurut Salusu (1998:104):“Partisipasi secara garis besar dapat dikatagorikan sebagai desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu”. Hal ini berarti bahwa manusia ingin berada dalam suatu kelompok untuk terlibat dalam setiap kegiatan. Partisipasi merupakan suatu konsep yang merujuk pada keikutsertaan seseorang dalam berbagai aktivitas pembangunan. Keikutsertaan ini sudah barang tentu didasari oleh motif-motif dan keyakinan akan nilai-nilai tertentu yang dihayati seseorang

Partisipasi politik secara harfiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik.

Interaksi

Interaksi merupakan bentuk hubungan yang berkaitan dengan perorangan antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, maupun hubungan antara perseorangan dengan kelompok. Tidak jarang disebutkan bahwa seseorang akan menjadi sulit untuk bertahan hidup, apabila ia tidak menjalin interaksi dengan seorang individu lainnya. Hal ini merupakan dasar dari terjadinya proses sosial, yaitu interaksi sosial. Sosiologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena sosial di masyarakat.

Strategi dan Perencanaan Kampanye

Seorang kandidat harus memiliki rencana dan strategi yang matang ketika kampanye politik. Hal ini dipandang sebagai upaya persuasi pemilih yang dimaksudkan untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa para kandidat yang mencalonkan diri, berkampanye dengan cara yang berbeda satu sama lain. Sebuah rencana diperlukan untuk kampanye guna mencapai tujuan politik, dan itu menjadi sangat penting (Herpamudji, 2015). Hal ini guna pemenangan pemilu serta cita-cita yang diinginkan caleg dan partai partai pengusung untuk kedepannya.

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan (library research), menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

Studi kepustakaan juga dapat mempelajari berbeagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono, 2006). Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2003).

Sedangkan menurut Sugiyono (2012) studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan analisis anotasi bibliografi untuk menganalisa data. Anotasi berarti kesimpulan sederhana dari suatu artikel, buku, jurnal, atau beberapa sumber tulisan yang lain.

Dari definisi tersebut anotasi bibliografi dapat diartikan sebagai suatu daftar sumber-sumber yang digunakan dalam suatu penelitian, dimana pada setiap sumbernya diberikan simpulan terkait dengan apa yang tertulis di dalamnya.

Prosedur penelitian yang digunakan yaitu (Taylor dkk, 2010) 1) organize mengorganisasi literatur yang akan ditinjau. Literatur yang ditinjau merupakan literatur yang sesuai dengan permasalahan. Tahapan pada mengorganisasi literatur ialah mencari ide, tujuan umum, serta simpulan dari literatur dengan cara membaca abstrak, beberapa paragraf pendahuluan, serta kesimpulannya, dan mengelompokkan literatur berdasarkan kategori tertentu, 2) synthesize, yaitu menyatukan hasil organisasi literatur menjadi suatu ringkasan agar menjadi satu kesatuan yang padu, dengan mencari keterkaitan antar literatur, 3) identify, yaitu mengidentifikasi isu-isu kontroversi dalam literatur isu kontroversi yang dimaksud adalah isu yang dianggap sangat penting untuk dikupas atau dianalisis, guna mendapatkan suatu tulisan yang menarik untuk dibaca. 4) formulate, yaitu merumuskan pertanyaan yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pilkada Kota Bekasi tahun 2024 ini mengusung tiga paslon, salah satunya paslon nomor urut 03 yakni Tri Adhianto sebagai Calon Wali Kota Bekasi dan Harris Bobihoe Calon Wakil Wali Kota Bekasi. Tri Adhianto lahir di Jakarta, 3 Januari 1970. Beliau ditunjuk sebagai Plt Wali Kota Bekasi setelah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ditangkap KPK, posisi ini diperlukan agar tidak ada kekosongan hukum. Sementara itu, paslon nomor urut 03 Harris Bobihoe lahir di Gorontalo, 18 September 1963. Politikus Partai Gerindra tersebut mendampingi bakal calon Wali Kota Bekasi asal PDI Perjuangan, Tri Adhianto. Keduanya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi sebagai peserta Pilkada 2024 pada Rabu (28/8/2024).

Setiap pasangan calon yang mendaftar sebagai peserta Pilkada Kota Bekasi 2024 tentunya memiliki visi-misi serta program unggulan yang sudah disiapkan. Seperti visi-misi milik paslon nomor urut 03 adalah dengan visi “Kota Bekasi Semakin Nyaman dan Sejahtera” dan misinya berikut ini:

  • Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan publik perkotaan yang memuaskan, didukung ketersediaan infrastruktur yang memadai.
  • Meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan kehidupan perkotaan, baik jasmani maupun rohani.
  • Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya didukung dengan pengembangan ruang-ruang inovasi dan kreativitas.
  • Mengembangkan iklim yang kondusif dan kemudahan bagi investasi pembangunan dan dunia usaha yang berkeadilan rakyat.
  • Mengembangkan kolaborasi strategis dan dukungan penguatan manajemen pemerintahan kota agar mendorong Kota Bekasi sebagai kota bertaraf internasional yang keren.

Tentunya selain visi-misi yang sudah disusun sedemikian rupa, pasangan calon nomor urut 03 ini memiliki tujuh program unggulannya, berikut programnya:

  • Kota Bekasi Sehat : Peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan publik kesehatan air bersih dan penyehatan lingkungan.
  • Kota Bekasi Cerdas : Peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan pendidikan dasar dan menengah.
  • Kota Bekasi Hijau : Peningkatan kualitas hidup manusia dan kehidupan kota yang ramah lingkungan.
  • Kota Bekasi Berkarya :Peningkatan perluasan lapangan pekerjaan yang inklusif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
  • Kota Bekasi Menarik : Peningkatan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi pembangunan di Kota Bekasi.
  • Kota Bekasi Bersinergi : Penguatan integrasi sosial dalam kehidupan beragama dan berbudaya.
  • Kota Bekasi Berkinerja : Peningkatan tata kelola pemerintahan kota dan penguatan sistem manajemen pendukung.

Untuk menambah informasi terkait pasangan calon nomor urut 03, peneliti juga melakukan wawancara dengan Frits Saikat selaku Aktivis Kemanusiaan serta Relawan Tim Tri Adhianto dan Harries Bobihoe pada Kamis, 7 November 2024 mengenai seperti apa kekuatan dan kelebihan yang dimiliki, dan sebagainya. Setiap paslon tentu memiliki kekuatan dan kelebihan, pada pilkada Kota Bekasi tahun ini hanya Tri Adhianto memiliki background pengalaman. Pengalaman di sini dimaksudkan sebelumnya Tri Adhianto sudah pernah menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi. Beliau memiliki jam terbang yang lebih tinggi dibandingkan dua paslon lainnya, sehingga untuk ke depannya sudah tahu apa kira-kira yang harus dilakukan, dikembangkan, dan dipertahankan.

Namun, dibalik kelebihan yang dimiliki terdapat kekurangan yaitu trust (kepercayaan) masyarakat terhadap beliau. Pada masa jabatannya sebagai Plt Wali Kota Bekasi memang belum banyak melakukan perubahan di Kota Bekasi sendiri dan hal tersebut yang menjadi dasar bahwa masyarakat belum sepenuhnya percaya kepada beliau. Hal tersebut menjadi tugas untuk pendukung, tim sukses, serta relawannya untuk melakukan pembangunan rasa kepercayaan tersebut agar masyarakat bisa percaya penuh kepada paslon nomor urut 03 itu khususnya beliau.

Tentu pasangan calon nomor urut 03 ini memiliki peluang-peluang yang dapat diperoleh, karena paslon sudah pernah menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi sehingga kecil kemungkinan untuk melakukan kesalahan yang besar. Mengapa? Karena ketika menjabat, tentunya paslon sudah pernah mengalami banyak masalah sehingga ketika mendapat masalah yang sama, paslon sudah bisa menghadapinya dan tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Jika diibaratkan seperti seseorang memiliki 10 jatah kesalahan di jabatan yang sama, artinya ketika paslon pernah menjabat sebagai Plt, paslon sudah melakukan beberapa kesalahan. Dengan begitu, hanya tinggal tiga atau empat kesalahan yang harus diperbaiki. Sedangkan kandidat lainnya belum pernah melakukan 10 kesalahan tersebut.

Dibalik peluang yang sudah terbuka, tentu terdapat tantangan yang harus dihadapi paslon. Salah satunya kampanye hitam atau black campaign, kampanye hitam adalah adalah sebuah upaya untuk merusak atau mempertanyakan reputasi seseorang, dengan mengeluarkan propaganda negatif. Hal ini dapat diterapkan kepada perorangan atau kelompok (Jay C, 2002). Orang-orang yang menjadi target umumnya merupakan para politikus, jabatan publik, aktivis dan tentunya kandidat politik lain. Istilah kampanye hitam ini juga sering digunakan dalam hal lain yang lebih umum seperti dalam persaingan kerja.

Kampanye hitam muncul karena persaingan yang panas dalam kampanye. Menurut istilah lain, kampanye hitam adalah penggunaan teknik-teknik seperti rayuan, sindiran, atau rumor tentang seorang kandidat yang disebarkan kepada masyarakat umum dan calon pemilih. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan bahwa ada sesuatu yang salah atau tidak etis, terutama dalam hal kebijakan publik.

Hal ini bisa muncul karena misalnya, karena paslon sudah pernah menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi dan sedangkan dua paslon lainnya belum pernah ada yang menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi, sehingga ada kemungkinan dua paslon lainnya memilki peluang untuk menjustifikasi paslon. Seperti halnya membuat rumor yang kurang baik yang dapat membuat citra paslon menjadi kurang baik atau bahkan terlihat buruk di mata masyarakat. Dua paslon tersebut memiliki peluang atau keleluasaan untuk berbuat hal tersebut, sedangkan paslon yang bersangkutan tidak memiliki peluang untuk menjustifikasi rival lainnya.

Pada dasarnya, tujuan kampanye hitam adalah untuk mengalahkan lawan. Dalam kampanye hitam, komunikasi bertujuan untuk menimbulkan fenomena penolakan pemilih. Dengan melakukan hal ini, publik mengembangkan kesan negatif terhadapnya dan menjadi menentang atau ragu-ragu untuk memilihnya.

Para kandidat biasanya melakukan kampanye hitam karena mereka tidak memiliki sumber daya yang kuat untuk mengkritik dan menyerang calon lain, yang pada akhirnya membuat mereka meninggalkan kandidat pilihan mereka. Hal ini masuk akal karena kandidat akan merasa terancam jika tidak menerapkan strategi tertentu.

Tentunya, untuk bisa sampai di titik ini diperlukan dukungan dari juru kampanye pemenangan paslon nomor urut 03. Terdapat beberapa instrumen seperti tim suksesnya sendiri, relawan, aktivis, dan simpatisan beberapa elemen. Banyak instrumen yang bergerak untuk membantu jalannya kampanye paslon.

Setiap paslon pasti memiliki target atau sasaran untuk menarik perhatian masyarakat, paslon nomor urut 03 memilih Generasi Milenial dan Generasi Z sebagai target utamanya. Dilihat dari beberapa program yang akan direalisasikan oleh paslon, konsep pasarnya memang untuk dua generasi tersebut seperti pendidikan dan kesehatan yang menargetkan kaum-kaum generasi baru dibandingkan generasi yang sudah lama, jika untuk generasi lama bisa difokuskan kepada pengembangan Unit Kegiatan Menengah (UKM), pemberdayaan sumber daya manusia, dan membuka peluang-peluang pekerjaan baru.

Untuk mengkampanyekan program atau visi-misi tentu dibutuhkan media sebagai wadah untuk memperkenalkan paslon nomor urut 03 kepada masyarakat Kota Bekasi, misalnya seperti media luar jaringan (luring) atau media baru yang biasa dikenal dengan new media. Seluruh juru kampanye paslon mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk memperkenalkan paslon, tentu dengan tujuan mencari suara sebanyak-banyaknya.

Namun ternyata, menggunakan media luring atau media cetak efeknya tidak sampai 20%, pemasangan baliho atau spanduk tersebut tidak memberikan efek yang besar bagi paslon. Walaupun baliho atau spanduk memilki ukuran yang besar, namun jika masyarakat hanya membaca dan melihat sekilas foto atau tulisan yang ada di baliho tersebut tentu efek yang diberikan kecil. Apalagi jika masyarakat sudah menentukan pilihannya masing-masing, pengaruh yang diberikan tidak akan besar. Karena pada dasarnya, media cetak hanya untuk dibaca sekilas dan jika tidak dibaca berkali-kali, pembaca akan cepat lupa.

Impact yang lebih besar didapat ketika paslon turun langsung ke masyarakat dan bertemu serta mengobrol langsung. Oleh karena itu, paslon sering melakukan kunjungan, pertemuan, dan terjun langsung ke masyarakat. Tentu tim sukses serta relawannya bisa mengetahui dengan baik apa saja yang menjadi keluhan masyarakat Kota Bekasi yang selama ini tidak atau belum tersampaikan langsung kepada calon wali kotanya. Karena sebelumnya wali kotanya tersandung kasus, masyarakat jadi tidak bisa menyampaikan keluhannya dan sekarang saatnya untuk paslon melakukan interaksi langsung ke masyarakat Kota Bekasi.

Saat ini, yang bisa dilakukan oleh paslon adalah menunjukkan dan membuktikan kepada masyarakat Kota Bekasi bahwa kami (paslon 03) layak untuk dipilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2024-2029. Tidak perlu menjanjikan hal yang belum pasti, namun hanya tinggal di poles menjadi lebih baik, dikembangkan menjadi lebih dahsyat, karena pada dasarnya paslon sudah tahu apa yang menjadi PR utama dan sekunder Kota Bekasi.

Pembahasan

Komunikasi politik memiliki peran yang penting dalam menjalankan kampanye politik. Bagaimana seorang aktor politik mampu menyampaikan sebuah pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat. Dalam komunikasinya tentu terdapat strategi atau perencanaan yang harus dikemas se demikian rupa agar menarik perhatian masyarakat. Strategi tersebut bisa berupa media sebagai tempat untuk melakukan promosi, medianya pun beragam bisa melalui media luar jaringan atau media baru.

Media luring seperti media cetak, media cetak sendiri tentu berbentuk fisik. Dalam hal kampanye politik, biasanya media cetak yang digunakan untuk promosi adalah baliho atau spanduk. Baliho atau spanduk tersebut memuat informasi mengenai paslon seperti foto, nomor urut, visi-misi, program, dan sebagainya. Media cetak ini harus dikemas se menarik mungkin agar dapat menarik perhatian masyarakat.

Namun, pada kenyataannya ternyata media cetak seperti baliho atau spanduk tidak memiliki efek yang besar kepada paslon. Efek yang diberikan hanya 20%, karena media cetak sendiri bukanlah media yang bisa di ingat atau di bawa kemana-mana, apalagi baliho dan spanduk termasuk ke dalam media cetak dengan ukurannya yang besar (Frits Saikat). Masyarakat hanya mampu melihatnya sekilas, tidak seperti media baru atau new media yang kini sudah bisa diakses di mana saja. Selain itu, karena media cetak hanya mampu untuk dilihat dan dibaca, tidak seperti media baru yang bisa dilihat, dibaca, dan didengar. Mengalami hal tersebut, tentu tidak membuat paslon putus asa dan diam saja, juru kampanye dan tim sukses tentu mencoba mencari segala cara agar informasi atau pesan dapat tersampaikan langsung ke masyarakat.

Pasangan calon nomor urut 03 melakukan kunjungan, pertemuan, dan berinteraksi langsung ke masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kampanye secara langsung dan tidak hanya dalam bentuk media cetak saja, paslon nomor urut 03 turun langsung ke masyarakat sebagai bentuk kepedulian dan ingin mendengar apa yang dikeluhkan oleh masyarakat yang mungkin nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukan. Hal ini terbukti bahwa dengan berinteraksi langsung kepada masyarakat dapat lebih efektif daripada hanya melalui media cetak seperti baliho atau spanduk. Berinteraksi ke masyarakat juga sebagai bentuk bahwa paslon siap untuk menerima segala masukan atau kritikan yang membangun.

SIMPULAN DAN SARAN 

Simpulan

Komunikasi politik merupakan kegiatan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan tersebut bersifat empiris karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Di sisi lain, komunikasi politik dipandang sebagai salah satu kegiatan politik dalam sistem politik oleh komunitas ilmiah. Tentunya, untuk mengkomunikasikan pesan-pesan ini khususnya pesan politik, membutuhkan strategi untuk memperoleh simpati dan perhatian dari audiens.

Strategi komunikasi politik merupakan proses perencanaan yang digunakan oleh aktor politik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya. Pemilihan strategi yang baik oleh aktor politik atau partai politik memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu keberhasilan partai politik untuk memenangkan sebuah kontestasi dalam persaingan perpolitikan dalam hal ini jika dikaitkan dengan pemilihan umum seperti Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di Indonesia.

Pilkada Kota Bekasi tahun 2024 ini mengusung tiga paslon, yakni salah satunya paslon nomor urut 03 Tri Adhianto sebagai Wali Kota Bekasi dan Harries Bobihoe Wakil Wali Kota Bekasi. Tentunya, agar masyarakat bisa mengetahui siapa-siapa saja yang maju di Pilkada tahun ini, para paslon harus menyusun strategi agar mendapatkan suara terbanyak. Media sebagai wadah untuk bisa memperkenalkan para paslon, mulai dari foto, visi-misi, program dan nomor urut.

Namun, media yang digunakan juga perlu diperhatikan karena biasanya jika sudah memasuki era pilkada seperti sekarang ini, media cetak seperti baliho dan spanduk bertebaran di mana-mana. Paslon dan tim sukses tentu harus memikirkan hal tersebut, apakah penggunaan baliho tersebut efisien atau tidak. Jika dihitung dengan statistik, tingkat efisien pemasangan baliho atau spanduk tersebut hanya 20% saja. Namun, tidak dapat dipungkiri meskipun hanya 20% saja, semua paslon berlomba-lomba untuk memasang baliho atau spanduk se banyak-banyaknya.

Selain menggunakan baliho dan spanduk sebagai media cetak, paslon nomor urut 03 juga turut melakukan pertemuan, kunjungan dan turun langsung ke lapangan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada masyarakat. Dan ternyata hal tersebut lebih berpengaruh besar dibandingkan pemasangan baliho dan spanduk. Karena dengan begitu, masyarakat akan merasa didengar dan diperhatikan. Selain bentuk perhatian dan menerima kritik, berinteraksi langsung dengan masyarakat juga merupakan salah satu bentuk untuk mencari suara sebanyak-banyaknya.

Saran

Seluruh pasangan calon Pilkada Kota Bekasi tahun 2024 tentu saja melakukan yang terbaik untuk memenangkan pemilihan kepala daerah Kota Bekasi Tahun ini. Sebagai saran, untuk menarik perhatian masyarakat Kota Bekasi, pemanfaatan media sebagai wadah untuk menyebarluaskan informasi lebih di tekankan lagi. Tidak hanya media cetak, tetapi media-media seperti media sosial yang pasti rata-rata seluruh masyarakat Kota Bekasi memilikinya.

DAFTAR PUSTAKA 

Ainur Rofieq, R. N. (2016). Pengaruh Klientilisme terhadap Perilaku Pemilih Masyarakat Kecamatan Sukatani pada Pilkada Kabupaten Bekasi 2012. Jurnal Unnes, 1-15.

Alan Bangun Siregar, R. R. (2020). Strategi Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera dalam Meningkatkan Elektabilitas Pada Pilkada 2020 di Kota Medan. Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora, 280-287.

Alya Septianingrum, A. R. (2023). STRATEGI MENGURANGI ANGKA GOLPUT PADA PILKADA KOTA BEKASI 2024. Jurnal Kybernan, 1-10.

ANIS. (2022). Strategi Politik. 1-12.

Antonio. (2024, Agustus 28). metrotvnews.com. Retrieved from Metrotv News: https://www.metrotvnews.com/read/kqYCx56g-didukung-10-partai-tri-adhianto-abdul-harris-bobihoe-daftar-ke-kpu-kota-bekasi

Dr. Lely Arrianie, M. (2021). Komunikasi Politik Dramatisme dan Pencitraan Politisi di Panggung Politik. Depok: PT RajaGrafindo Persada, Depok.

Dr. Thomas Tokan Purekololon, M. M. (2016). Komunikasi Politik Mempertahankan Integritas Akademisi, Politikus, dan Negarawan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Farisa, F. C. (2022, Januari 05). nasional.kompas.com. Retrieved from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2022/01/05/18420201/profil-dan-rekam-jejak-rahmat-effendi-wali-kota-bekasi-yang-terkena-ott-kpk

Fatimah, S. (2018). Kampanye sebagai Komunikasi Politik: Esensi dan Strategi dalam Pemilu. 1-12.

Firda Janati, I. (2023, Agustus 22). megapolitan.kompas.com. Retrieved from Kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/22/15565551/tri-adhianto-dilantik-sebagai-wali-kota-bekasi-dengan-masa-jabatan

I Made Suyasa, I. N. (2020). MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI MEDIA CETAK DI TENGAH GEMPURAN MEDIA ONLINE. Jurnal Komunikasi dan Budaya, 1-9.

Ismail. (2020). Jenis dan Sifat Penelitian. Repository Stiedewantara, 1-4.

Pratama, A. H. (2023). STRATEGI KAMPANYE KEMENANGAN WALIKOTA BEKASI RAHMAT EFFENDI DALAM PILKADA KOTA BEKASI. repository.up nvj, 1-12.

Putri, M. P. (2016). Peran Komisi Pemilihan Umum Dalam Sosialisasi Pemilu sebagai upaya Untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilu Presiden 2014 di. eJournal Ilmu Komunikasi , 1-14.

Dini Hidayanti Herpamudji (2015) STRATEGI KAMPANYE POLITIK PRABOWO-    HATTADAN    PERANG PENCITRAAN DI MEDIA MASSA DALAM PEMILU PRESIDEN 2014., 1-10

Angeline Xiao (2018) KONSEP INTERAKSI SOSIAL DALAM KOMUNIKASI, TEKNOLOGI, MASYARAKAT, 1-6

Jerry Indrawan (2020) KEHADIRAN MEDIA BARU (NEW MEDIA) DALAM  PROSES KOMUNIKASI POLITIK, 1-17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun