Mohon tunggu...
hafidz fairuza
hafidz fairuza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang Bisa Membantu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjangkar Manfaat Positif dari Masalah

22 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Journal : Menjangkar Manfaat Positif dari Masalah :

Manajemen Pendidikan Islam

Oleh : Agung Zainun Saputro

Ditulis dan apresiasikan kepada Pembimbing Bapak KH. Muhammad Husni

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Hal yang paling indah yang patut kita syukuri yaitu kita masih diberikan sebuah olah nafas yang saling silih berganti melalui indera penciuman kita, masuk oksigen (gas O2) yang kemudian dengan rumit dan otomatisnya sehingga oksigen (gas O2) tersebut menjadi sebuah gas karbon dioksida (gas CO2). Saat pagi dibangunkan olehNYA semua sistem pada tubuh kita sudah berjalan berirama sesuai dengan tatakerja dan tata kelolanya. Hal ini nampaknya jelas, tidak semuanya serta merta tidak ada yang menggerakkan, semua diatur olehNYA. Sedemikian banyaknya yang Dia berikan kepada kita, apakah pernah terlewatkan untuk satu hari tidak memujiNYA, berterimakasih kepadaNYA atau mungkin sejenak menampakkan senyum kita kepadaNYA, Sang Maha Pemberi dan Maha Pengatur, mari sejenak berdiam sembari senyum dan berkata "terimakasih YA ALLAH atas segala pemberianMU".

Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna, Maha Pemberi dan Maha Pengatur, seperti halnya yang Dzat Maha Suci tersebut haturkan, didalam Alqur'an Surat Al-furqan ayat 2:

Artinya: Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.

Terkadang penulispun seringkali mendengar dari dalam qolbu dan pemikiran penulis, atau terdengar dari apa yang dihaturkan oleh orang lain bahwasannya " manusia adalah makhluk Tuhan yang dikaruniai masalah " sempat tidak terima atas apa terlontarkan, akan tetapi pada saat tersebut, penulis wajib memberikan perspektif dalam keadaan keimanan yang bagaimana sehingga kalimat tersebut terlontar, kemudian penulispun sempat ingin menghardik atas apa yang terhaturkan oleh si fulan tersebut, akan tetapi penulispun berpikir dan berkata didalam hati "sayapun mungkin pernah melakukannya dan bila saya hari ini menghardik dia, jangan-jangan dia ada maksud positif yang penulispun tidak mengetahui".

Masalah merupakan nikmat yang diberikan Allah SWt kepada kita selaku hambaNYA, karena manusia adalah makhluk yang sempurna dari berbagai aspek dan dimensi, maka sudah barang tentu sesuatu yang istimewa akan diberikan sebuah perjalan yang istimewa pula, karena analoginya pedang terhebat, belum tentu terlihat hebat kalau hanya dibuat menebas sebatang tanaman tebu dan sebatang bambu, tetapi pedang terhebat akan terlihat hebat dan istimewa kalau plat baja setebal satu meterpun dapat tertebas.

Sesuatu yang tidak pada ekspektasinya, tidak pada tempatnya, waktunya, tujuannya, manfaatnya dan esensinya, maka hal tersebut menjadi janggal dan kejanggalan tersebut yang seringkali dibeut dengan "masalah". Senada dengan hal tersebut dalam pencarian by googling wiikipedia berpendapat "masalah adalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan"1.

Jikalau kita berfikir sejenak dan meluangkan sedikit waktu untuk berpikir, Allah SWT tidak akan menciptan sesuatu yang sia-sia kepada kita, walaupun itu merupakan hal yang hina yang sering kita menyebutnya dengan, masalah. Tidak benar sebuah opini yang mengatakan, bahwa kita seorang makhluk Tuhan yang diciptakan dengan kebencianNYA, yang ada adalah kita adalah ciptaanNYA yang terkuat dan terhebat sehingga diberikan sebuah anugerah yang dinamakan "masalah" yang kemudian kita di tuntunNYA untuk menjadi makhluk yang akan reward / hadiah anugerah berupa sebuah kenikmatan yang tidak akan kita duga dan sangka.

1 https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah#cite_note-1 diakses pada 21 juli 2024

Sebuah masalah akan dapat menjadi sebuah manfaat yang berdampak positif, bagi kita yang berfikir dan mendalaminya. Analoginya banyaknya sampah membuat ketidaknyamanan pada sebagian besar orang, akan tetapi sebagian dari mereka mendapatkan keuntungan yang besar dari sampah tersebut dengan memanajemennya dengan baik, jika berpikir dan memanajemennya dengan metodologi yang runtut dan benar serta didukung manajemen yang baik, maka hal itu bisa menjadikan kita mencari alternatif solusi dan berdampak positif baik untuk kita sendiri maupun banyak orang.

Dalam konteks Manajemen Pendidikan Islam, perencanaan menjadi langkah awal yang sangat penting. Perencanaan yang matang akan membantu dalam menentukan tujuan pendidikan yang jelas, strategi yang tepat, serta alokasi sumber daya yang efisien.

Selain itu, pengorganisasian juga menjadi kunci dalam menjalankan proses pendidikan Islam secara efektif. Dengan mengatur struktur organisasi yang baik, pembagian tugas yang jelas, dan koordinasi yang terencana, proses pendidikan Islam dapat berjalan dengan lancar dan terarah. Selain perencanaan dan pengorganisasian, pelaksanaan juga merupakan tahap penting dalam Manajemen Pendidikan Islam.

Pada tahap ini, semua rencana dan struktur organisasi yang telah disusun akan diimplementasikan dengan cermat dan teliti. Guru-guru dan tenaga pendidik lainnya akan terlibat aktif dalam menyampaikan materi pelajaran dan memfasilitasi proses belajar mengajar.

Selain itu, evaluasi juga merupakan bagian integral dari Manajemen Pendidikan Islam, dimana hasil dan capaian pendidikan akan dievaluasi secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas program dan merumuskan perbaikan yang diperlukan.

Terlebih beberapa isu yang mencuat yang mengintervensi terkait Pendidikan Islam, meliputi :

1.Efektifitas kurikulum yang kurang optimal

2.Intervensi digitalisasi

3.Integrasi Pendidikan Islam dengan Pendidikan umum

4.Modernisasi Pendidikan

5.Kualitas SDM Pendidik yang kurang memadai

6.Intervensi Strata Ekonomi pada peserta didik

7.Dampak Panjang Covid-19

8.Isu Radikalisme dan Ekstrimisme

9.Optimalisasi Orang Tua

10.Tantangan Global

Dengan penulis menganalisis beberapa permasalahan dan dikaitkan dengan perkembangan isu terkini, sudah barang tentu inilah langkah yang tepat, penerapan manajemen pendidkan dapat dilaksanakan, meskipun sentuhan Agama Islam, yang notabene agama yang sangat tepat dengan banyaknya literasi keagamaan yang membahas akan manajemenisasi. Dan penulis layaknya tepat bilamana memberikan judul Manajemen Pendidikan Islam.

B. Tujuan

Membantu suatu pembahasan akan potensi-potensi suatu platform manajemen masalah untuk membantu umat Islam dalam mengatur, menyaring dan menempatkan solusi. Dan nantinya pembahasan manajemen pendidikan ini dapat menjadi focus sasaran yang sangat optimal dalam literasi umat Islam dalam mengambil manfaat dari permasalahan. Serta membuat suatu telaah maksud yang tersajikan secara interpretasi pada sebuah fitur analisis permasalahan serta pemecahannya yang ada dikehidupan kita.

II. Tinjauan Pustaka

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesiensi untuk mencapai tujuan tertentu. Ini berarti sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen. Tugas penting bagi seorang manager adalah menyeleksi menempatkan, melatih dan mengembangkan sumber daya manusia.

Majemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem ruang lingkup pengelolaan. Dimana kegiatan-kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik.

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Fungsi manajemen dibagi menjadi 2 (dua) macam yatiu Manajemen operatif dan manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi dan kamunikasi dengan karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil yang efektif.

Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau struktural kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama antar individu manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan yang telah diterapkan sebelumnya, agar efektif dan efesien juga tepat sasaran.

Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan. Dalam hubungan ini Langeveld mengemukakan tiga macam pendidikan yaitu keluarga, negara dan gereja (dalam arti perkumpulan agama). Dasar yang digunakan oleh Langeveld dalam pembagian tersebut adalah soal wewenang dalam wibawa keluarga, negara dan perkumpulan agama adalah badan yang mempunyai wewenang menyelenggarakan pendidikan. Wewenang keluarga bersifat qodrati, wewenang negara berdasarkan undang-undang yang telah disetujui bersama dalam suatu kehidupan, bermasyarakat, sedangkan wewenang perkumpulan adalah berasal dari Tuhan.

Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi untuk mengembangkan potensi yang ada pada manusia agar bisa digunakan untuk kesempurnaan hidupnya di masa depan nanti. Jika dilihat dalam perspektif Islam adalah untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan menciptakan bentuk masyarakat yang ideal di masa depan. Dari istilah insan kamil ini maka segala aspek dalam pendidikan haruslah sesuai dengan idealitas Islam.

Proses pendidikan berupa transformasi ilmu pengetahuan dan nilai kepada peserta didik secara berangsur-angsur, yang diharapkan bisa diaktualisasikan melalui perilakunya dalam kehidupan sehari-hari,

yaitu kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan, sehubungan dengan diri, keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakatnya, serta kepada disiplin pribadinya.

Peningkatan mutu atau quality improvement adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu barang atau jasa agar dapat sukses di setiap barangnya atau jasa agar dapat sukses setiap perusahaan / institusi / lembaga harus melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu.

Hal ini membutuhkan komitmen dan kerjasama yang kuat antara seluruh stakeholders pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar. Dengan adanya manajemen peningkatan mutu pendidikan yang baik, diharapkan pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam membentuk generasi yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini. Selain itu, upaya peningkatan mutu pendidikan juga dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan potensi peserta didik secara optimal. Dengan demikian, salah satu langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam adalah dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap proses pembelajaran dan kinerja seluruh stakeholders. Selain itu, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah juga menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya sinergi dan kerjasama yang baik antara semua pihak terkait, diharapkan pendidikan Islam dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa dan negara.

III. PEMBAHASAN

Menghafal doa tentu menjadi hal yang wajib kita laksanakan, karena di dalam doa pun berisi kalimat-kalimat yang semuanya memuji Allah SWT, mengirimkan shalawat kepada Rasulullah dan tuntunan doa yang ditujukan untuk diri kita sendiri, contohnya saat kita duduk di antara dua sujud. Dengan kita selalu menghafal doa dan melantunkannya, maka akan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita sebagai umat ciptaan-Nya. Menghafal doa dan melantunkannya sesuai dengan apa yang tertera dalam referensi sebuah kitab akan membuat sense (rasa) kita semakin dekat dengan Sang Pencipta, sehingga berbagai musibah, ujian dan cobaan akan lebih mudah dijalani dengan ikhlas dan lapang dada.

Manajemen Pendidikan Agama Islam tentu menjadi hal yang wajib kita laksanakan, karena di dalam tuntunanpun berisi kalimat-kalimat yang semuanya mengatur kehidupan agar kita menjadi individu yang lebih baik, menirukan keteladanan kepada Rasulullah, dimana beliau bisa mengatur kehidupannya akan untuk keluarganya, sahabatnya juga umatnya. Dengan kita selalu meneladaninya, maka akan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita sebagai umat ciptaan-Nya. Manajemen Pendidikan Islam sesuai dengan apa yang tertera dalam referensi sebuah kitab akan membuat sense (rasa) kita semakin dekat dengan Sang Pencipta, sehingga berbagai musibah, ujian dan cobaan akan lebih mudah dijalani dengan ikhlas dan lapang dada.

Selain itu, Manajemen Pendidikan Islam juga memberikan panduan yang jelas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti ajaran yang terkandung dalam kitab suci, kita dapat menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Hal ini akan membantu kita dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian yang datang, serta menjadikan kita lebih kuat dalam iman dan taqwa kepada Sang Pencipta. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam tidak hanya membantu kita dalam meningkatkan kualitas diri, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan adanya panduan yang jelas dari Manajemen Pendidikan Islam, kita dapat merasa lebih yakin dan tenang dalam menghadapi setiap hari. Dengan menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, kita akan mampu menghadapi berbagai cobaan dengan lapang dada. Hal ini akan memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih sejahtera dan berarti. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam tidak hanya membantu kita dalam aspek akademis, tetapi juga dalam memperkuat spiritualitas dan kualitas kehidupan kita secara keseluruhan.

Seorang muslim wajib mengetahui tentang sebuah Manajemen Pendidikan Islam. Walaupun ada berbagamacam dan jenisnya, namun hal tersebut akan menjadi acuan kita untuk mencari sesuatu yang baik. Dengan kita mempelajari Manajemen Pendidikan Islam maka kita tidak akan menuruti kehendak kita akan tetapi kehendak kelompok untuk kebaikan bersama.

Selain itu, Manajemen Pendidikan Islam juga dapat menjadi bekal yang berguna di dunia dan akhirat, karena dengan mengatur dan menjalankan ketetapan tersebut, seseorang dapat meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Selain itu, menghafal doa dan hadits juga dapat mempererat hubungan seseorang dengan Allah SWT, karena dengan menghafal doa dan hadits, seseorang dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Mutu suatu lembaga pendidikan tergantung bagaimana kemampuan lembaga tersebut mengelola dan mengembangkan seluruh kompenen / unsur-unsur lembaga tersebut (pendidik, tenaga kependidikan, siswa, sarana dan prasarana, dan keuangan). Implikasi konsep mutu dalam pendidikan ini perlu diperhatikan beberapa catatan sebagai berikut :.

Setiap penyelenggara pendidikan perlu memahami betul visi dan wawasan mutu pendidikan sehingga dengan jelas dapat mengarahkan kemana sekolah akan diarahkan. Konsep mutu dalam pengertian standar yang benar-benar teliti. Merespons tuntutan konsumen pendidikan dan stake holder lainnya. Ada 4 (empat) prinsip utama manajemen mutu terpadu yang merupakan sasaran dan pengelolaan pendidikan:

 a. Kepuasan Pelanggan

Dalam konsep manajemen mutu konsep dan pelanggan diperluas. Pelanggan dalam hal ini dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal terdiri dari peserta didik dan orang tua. Sedangkan pelanggan eksternal terdiri dari pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti pemerintah / dinas pendidikan. Oleh karena itu segala aktivitas dan kegiatan harus dioptimalkan dan dikoordinasikan dengan lembaga untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

 b. Respek Terhadap Setiap Orang

Dalam suatu lembaga pendidikan tenaga pendidik / guru merupakan sumber daya manusia (SDM) / asset yang paling berharga. Oleh karena itu setiap tenaga pendidik harus dilibatkan langsung dalam setiap pengambilan keputusan, tenaga pendidik merasa bertanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan bersama, semua kompenen lembaga harus mendukung hasil keputusan.

 c. Manajemen Berdasarkan fakta

Organisasi yang baik beroeientasi pada fakta. Setiap keputusan diambil berdasarkan fakta yang ada bukan berdasarkan perasaan. Ada 2 (dua) konsep yang berkaitan dengan ini yaitu prioritas yang harus dilakukan terlebih dahulu dan variasi. Prioritas dilakukan karena tidak semua aspek dapat dilaksanakan pada waktu bersamaan, mengingat keterbatasan yang ada. Oleh karena itu prioritas dilaksanakan berdasarkan data yang akurat sehingga manager dapat melakukan prioritas dalam situasi yang tepat.

Variasi merupakan variabilitas kinerja manusia yang menggambarkan suatu lembaga / organisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi dari suatu tindakan yang dilaksanakan suatu organisasi.

 d. Perbaikan Berkesinambungan

Untuk menjadi suatu lembaga pendidikan yang baik maka suatu lembaga pendidikan harus melakukan perbaikan yang berkelanjutan yang baik.

Konsep yang dilaksanakan adalah terdiri beberapa langkah diantaranya merencanakan, melaksanakan rencana, memeriksa hasil dari pelaksanaan rencana, melakukan perbaikan dari pelaksanaan dan hasil dari pelaksanaan.

Kemudian penanggulangan terkait isu terkini pun bisa diatasi dengan cara Manajemen Pendidikan Islam, sebagai contoh isu dan penanggulangan dengan metode penerapan Manajemen Pendidikan Islam :

1.Efektifitas kurikulum yang kurang optimal,

Efektifitas kurikulum yang kurang optimal dapat diatasi dengan pola-pola Manajemen Pendidikan Islam yang lebih baik. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas kurikulum adalah dengan melakukan evaluasi yang teratur dan menyeluruh terhadap program-program yang telah dijalankan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pendidikan islam, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga pihak sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Dengan adanya evaluasi yang berkala, maka akan lebih mudah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam kurikulum dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan. Selain itu, dengan melibatkan semua pihak dalam proses evaluasi, maka akan tercipta rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap program pendidikan islam tersebut, sehingga semua pihak akan lebih berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan islam secara keseluruhan. Jadi apapun kurikulumnya tinggal proses penerapannya guna diajukan sebagai program pendidikan islam yang lebih baik dan terorganisir, karena didalam proses ini, akan muncul pola meminimalisir permasalahan dikemudian hari layaknya perubahan kurikulum

2.Intervensi digitalisasi

Intervensi digitalisasi dapat diatasi oleh manajemen pendididkan agama islam dengan memperkuat infrastruktur teknologi yang ada di lembaga pendidikan, seperti menyediakan akses internet yang stabil dan memadai bagi seluruh siswa dan guru. Selain itu, pelatihan dan pembinaan terhadap guru agar mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, pendidikan agama Islam dapat terus berkembang dan relevan dengan tuntutan zaman yang semakin digital ini. Hal ini akan memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Selain itu, manajemen pendidikan agama Islam juga perlu terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran untuk memastikan efektivitasnya. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan agama Islam dapat tetap memberikan manfaat yang optimal bagi para siswa dan guru, serta tetap relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berubah. Sebagai contoh, sebuah sekolah agama Islam dapat mengimplementasikan platform pembelajaran online yang interaktif dan memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran agama. Selain itu, manajemen pendidikan agama Islam juga dapat melakukan pelatihan terkait penggunaan teknologi kepada para guru agar mereka mampu memanfaatkannya secara efektif dalam proses pembelajaran.

3.Integrasi Pendidikan Islam dengan Pendidikan umum

Pada Integrasi Pendidikan Islam dengan Pendidikan umum, Manajemen Pendidikan Islam berperan sebagai mediator antara kurikulum pendidikan Islam dan kurikulum umum. Manajemen Pendidikan Islam bertugas untuk menyelaraskan kedua kurikulum tersebut agar dapat memberikan pemahaman yang holistik kepada siswa. Selain itu, Manajemen Pendidikan Islam juga bertanggung jawab dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam serta memastikan keberlangsungan pendidikan Islam di lingkungan pendidikan umum. Manajemen Pendidikan Islam juga berperan sebagai pengawas dalam menjaga kualitas pendidikan Islam dan memastikan bahwa nilai-nilai keislaman terintegrasi dengan baik dalam proses pembelajaran. Mereka juga bertanggung jawab dalam mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan karakter dan spiritual siswa. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang menyelaraskan antara pendidikan Islam dan pendidikan umum secara efektif. Sebagai contoh, Manajemen Pendidikan Islam di sebuah sekolah menyelenggarakan program pengembangan karakter berbasis nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, disiplin, dan kerja keras. Mereka juga bekerja sama dengan guru-guru untuk mengintegrasikan ajaran Islam dalam kurikulum sehingga siswa dapat memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

4.Modernisasi Pendidikan

Manajemen Pendidikan Islam pada Modernisasi Pendidikan perlu terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan pentingnya memastikan bahwa pendidikan Islam tetap relevan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam harus mampu menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dalam era modernisasi pendidikan. Manajemen Pendidikan Islam perlu terus memperbarui kurikulum, metode pengajaran, dan teknologi yang digunakan agar dapat memenuhi standar pendidikan global. Selain itu, kolaborasi dengan institusi pendidikan lainnya juga penting untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Dengan upaya yang terus menerus untuk berinovasi dan beradaptasi, Manajemen Pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan generasi muslim yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Sebagai contoh, sebuah sekolah Islam di Indonesia telah memperbarui kurikulum mereka dengan memasukkan mata pelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan global, seperti coding dan kewirausahaan. Mereka juga menjalin kerjasama dengan universitas lokal untuk menyediakan program dual degree bagi siswa agar mendapatkan pendidikan yang lebih komprehensif dan terkini. Namun, meskipun upaya tersebut, tidak semua siswa di sekolah tersebut memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang diperlukan untuk belajar coding. Hal ini dapat meningkatkan kesenjangan antara siswa yang mampu mengikuti perkembangan teknologi dengan siswa lainnya yang terbatas aksesnya.

5.Kualitas SDM Pendidik yang kurang memadai

Manajemen Pendidikan Islam memandang kualitas SDM Pendidik yang kurang memadai dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan Islam yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para pendidik agar mampu memberikan pendidikan Islam yang berkualitas. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan pelatihan dan workshop secara berkala guna memperbaharui pengetahuan dan keterampilan para pendidik. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga pendidikan lainnya juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas SDM Pendidik dalam bidang pendidikan Islam. Dengan meningkatnya kompetensi dan profesionalisme para pendidik, diharapkan akan tercipta lingkungan pendidikan Islam yang lebih baik dan berkualitas. Pelatihan dan workshop yang diselenggarakan secara berkala akan membantu para pendidik untuk terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan Islam. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan lainnya juga akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman para pendidik, sehingga mereka dapat memberikan pendidikan Islam yang lebih holistik dan berdaya saing. Dengan demikian, hasil belajar siswa diharapkan akan semakin meningkat dan menciptakan generasi yang lebih unggul dalam memahami nilai-nilai Islam. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga pendidikan lainnya juga dapat membantu para pendidik untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan terus meningkatkan kualitas SDM Pendidik dalam bidang pendidikan Islam, diharapkan akan tercipta generasi yang lebih berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini.

6.Intervensi Strata Ekonomi pada peserta didik

Manajemen Pendidikan Islam memandang permasalahan Intervensi Strata Ekonomi pada peserta didik sebagai hal yang perlu mendapat perhatian serius. Hal ini dikarenakan strata ekonomi peserta didik dapat memengaruhi akses mereka terhadap pendidikan, ketersediaan sumber daya, dan juga tingkat motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, penting bagi Manajemen Pendidikan Islam untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intervensi strata ekonomi ini agar dapat memberikan dukungan yang sesuai dan memastikan bahwa semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang berkualitas. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intervensi strata ekonomi peserta didik, Manajemen Pendidikan Islam dapat merancang program-program yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan akses pendidikan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan ketersediaan sumber daya dan motivasi belajar juga perlu dilakukan agar peserta didik dari berbagai latar belakang ekonomi dapat meraih potensi maksimal mereka. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam dapat menjadi wadah yang inklusif dan merata bagi semua peserta didik untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan.

7.Dampak Panjang Covid-19

Manajemen Pendidikan Islam menanggulangi pasca gema Covid 19 dengan mengimplementasikan metode pembelajaran online. Dengan adanya pembelajaran online, para siswa dapat terus belajar tanpa harus berisiko terpapar virus. Selain itu, guru juga dapat terus memberikan materi pelajaran secara efektif dan efisien melalui platform online yang telah disediakan. Hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk memastikan kelangsungan pendidikan Islam di tengah pandemi yang masih berlangsung. Dengan adanya metode pembelajaran online, siswa dan guru dapat tetap terhubung dan berinteraksi secara virtual, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar meskipun dalam situasi yang tidak biasa. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan keterampilan digital siswa dan guru, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif untuk menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi ini. Namun, terdapat juga kasus di mana metode pembelajaran online tidak efektif karena keterbatasan akses internet dan perangkat yang dimiliki oleh siswa dan guru. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam pembelajaran antara mereka yang mampu mengakses teknologi dengan baik dan mereka yang tidak mampu, sehingga menyulitkan proses belajar mengajar secara keseluruhan. Sehingga, tantangan dalam pendidikan Islam di masa pandemi tidak hanya terletak pada adaptasi teknologi, tetapi juga pada kesetaraan akses pendidikan bagi semua pihak.

8.Isu Radikalisme dan Ekstrimisme

Senada dengan beberapa hal diatas Manajemen Pendidikan Islam menanggulangi isu radikalisme dan ekstremisme sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pendidikan Islam. Hal ini dilakukan melalui pembentukan program-program pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan keberagaman kepada para siswa. Selain itu, Manajemen Pendidikan Islam juga bekerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi terkait untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap potensi-potensi radikalisme yang mungkin muncul di lingkungan pendidikan Islam. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam berperan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan berkeadilan bagi seluruh warga pendidikan Islam. Melalui upaya yang terkoordinasi dengan baik, Manajemen Pendidikan Islam dapat menghasilkan generasi muda yang memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama. Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu mencegah penyebaran ideologi radikalisme di masyarakat. Melalui pendekatan yang holistik, Manajemen Pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berdampingan secara damai. Sebagai contoh, di negara X, meskipun memiliki sistem pendidikan Islam yang terkoordinasi dengan baik, terdapat kasus di mana sekelompok siswa mengalami diskriminasi agama dan tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun ada upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkeadilan bagi seluruh warga pendidikan Islam, masih ada tantangan dalam praktiknya yang perlu diatasi.

9.Optimalisasi Orang Tua

Optimalisasi Orang Tua didalam Manajemen Pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan moral anak-anak, terutama dalam konteks pendidikan agama. Dengan melakukan optimalisasi peran orang tua dalam Manajemen Pendidikan Islam, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebagai contoh, orang tua dapat mengatur jadwal belajar agama di rumah secara teratur dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama Islam kepada anak-anak. Mereka juga dapat mengajak anak-anak untuk aktif dalam kegiatan keagamaan seperti mengaji, ikut kajian, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bernuansa keagamaan. Namun, terdapat kasus di mana orang tua tidak memperhatikan pendidikan agama anak-anak mereka, sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam dan minimnya partisipasi dalam kegiatan keagamaan. Hal ini dapat mengakibatkan anak-anak tumbuh tanpa nilai-nilai agama yang kuat dan kurang berkontribusi positif dalam masyarakat.

10.Tantangan Global

 Pendidikan Islam akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di era globalisasi dengan baik sepanjang ia telah memiliki landasan filosofis yang jelas tentang konsepsi manusia, suatu wilayah kajian yang merupakan bidang garap dari filsafat pendidikan Islam. Pendidikan Islam sebagai suatu proses setidaknya memerlukan dua landasan, yaitu landasan filosofis dan landasan ilmiah.

Landasan filosofis dalam pendidikan Islam memberikan pemahaman mendalam tentang tujuan hidup, makna keberadaan manusia, dan nilai-nilai moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, landasan ilmiah membantu dalam mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan kedua landasan ini, pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan dunia modern. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan agama, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian yang kuat pada individu. Melalui landasan filosofis dan ilmiah yang kokoh, pendidikan Islam mampu memberikan panduan yang komprehensif bagi para pelajar agar dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, penting bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam untuk terus mengembangkan dan memperkuat kedua landasan ini guna mendukung terwujudnya tujuan pendidikan Islam yang holistik. Sebagai contoh, sebuah sekolah Islam yang menerapkan pendekatan holistik dalam pendidikannya dapat memberikan pelajaran agama yang terintegrasi dengan pembelajaran karakter seperti kejujuran, disiplin, dan empati. Hal ini akan membantu siswa tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi individu yang berakhlak Namun, sebuah counterexample dapat ditemukan dalam sebuah sekolah Islam yang mengedepankan pendekatan holistik namun gagal dalam mengintegrasikan pelajaran agama dengan pembelajaran karakter. Misalnya, sekolah tersebut mungkin hanya fokus pada aspek akademis agama tanpa memberikan perhatian pada pengembangan nilai-nilai karakter seperti kejujuran dan empati, sehingga siswa tidak benar-benar mampu mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari guna menjawab tantangan global.

Kesimpulan

Dalam konteks Manajemen Pendidikan Islam, perencanaan menjadi langkah awal yang sangat penting. Perencanaan yang matang akan membantu dalam menentukan tujuan pendidikan yang jelas, strategi yang tepat, serta alokasi sumber daya yang efisien.

Selain itu, pengorganisasian juga menjadi kunci dalam menjalankan proses pendidikan Islam secara efektif. Dengan mengatur struktur organisasi yang baik, pembagian tugas yang jelas, dan koordinasi yang terencana, proses pendidikan Islam dapat berjalan dengan lancar dan terarah. Selain perencanaan dan pengorganisasian, pelaksanaan juga merupakan tahap penting dalam Manajemen Pendidikan Islam.

Pada tahap ini, semua rencana dan struktur organisasi yang telah disusun akan diimplementasikan dengan cermat dan teliti. Guru-guru dan tenaga pendidik lainnya akan terlibat aktif dalam menyampaikan materi pelajaran dan memfasilitasi proses belajar mengajar.

Selain itu, evaluasi juga merupakan bagian integral dari Manajemen Pendidikan Islam, dimana hasil dan capaian pendidikan akan dievaluasi secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas program dan merumuskan perbaikan yang diperlukan.

Saran untuk pengembangan penulis di masa depan.

Beberapa saran untuk pengembangan ke depannya dari penulis terhadap Manajemen Pendidikan Islam antara lain adalah meningkatkan ketaqwaan yang sebagaimana dasar dari segalanya, mengoptimalkan kinerja aplikasi Manajemen Pendidikan Islam agar lebih inovatif, responsif dan tepat sasaran, serta meningkatkan fitur-fitur yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Selain itu, pengembang juga perlu terus melakukan update dan perbaikan saat evaluasi secara berkala untuk menjaga kualitas dan kehandalan atas apa yang harus dikerjakan.

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah#cite_note-1 diakses pada 21 juli 2024

Tri Kuntoro, Alfian, 2019, Mutu Pendidikan Islam, IAIN Purwokerto, Yogyakarta.

Aziz, M. Shohibul, Darussalam Islamic, Nganjuk, Jawatimur

http://id.kompas.org/isu-isu pendidikan islam diakses pada 21 juli 2024

Bawahi, Iman dan Anshori. 1991. Cendikiawan Muslim dalam Persepektif Pendidikan Islam. Surabaya, PT Bina Ilmu

Handoko,T Hani . 2009. Manajemen. Yogyakarta. BPFE

Syukur, Fatah,. 2012. Manajemen SDM Pendidikan. Semarang, PT Bina Ilmu

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen pengembangan Kurikulum. Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Sunyoto ,Danang dan Burhanudin. 2011. Perilaku Organisasional. Jakarta. CAPS

Tahroni. 2009. Konfigurasi Pemikiran dalam ilmu Pendidikan. Gorontalo, IPI Publising

Sanusi, Ahmad. 2013. Kepemimpinan Pendidikan. Bandung, Nuansa Cendekia

Nafis, Syukron, Ahmadi H. 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta, LaksBangPRESSindo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun