Mohon tunggu...
hafidz fairuza
hafidz fairuza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang Bisa Membantu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjangkar Manfaat Positif dari Masalah

22 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

7.Dampak Panjang Covid-19

Manajemen Pendidikan Islam menanggulangi pasca gema Covid 19 dengan mengimplementasikan metode pembelajaran online. Dengan adanya pembelajaran online, para siswa dapat terus belajar tanpa harus berisiko terpapar virus. Selain itu, guru juga dapat terus memberikan materi pelajaran secara efektif dan efisien melalui platform online yang telah disediakan. Hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk memastikan kelangsungan pendidikan Islam di tengah pandemi yang masih berlangsung. Dengan adanya metode pembelajaran online, siswa dan guru dapat tetap terhubung dan berinteraksi secara virtual, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar meskipun dalam situasi yang tidak biasa. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan keterampilan digital siswa dan guru, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif untuk menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi ini. Namun, terdapat juga kasus di mana metode pembelajaran online tidak efektif karena keterbatasan akses internet dan perangkat yang dimiliki oleh siswa dan guru. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam pembelajaran antara mereka yang mampu mengakses teknologi dengan baik dan mereka yang tidak mampu, sehingga menyulitkan proses belajar mengajar secara keseluruhan. Sehingga, tantangan dalam pendidikan Islam di masa pandemi tidak hanya terletak pada adaptasi teknologi, tetapi juga pada kesetaraan akses pendidikan bagi semua pihak.

8.Isu Radikalisme dan Ekstrimisme

Senada dengan beberapa hal diatas Manajemen Pendidikan Islam menanggulangi isu radikalisme dan ekstremisme sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pendidikan Islam. Hal ini dilakukan melalui pembentukan program-program pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan keberagaman kepada para siswa. Selain itu, Manajemen Pendidikan Islam juga bekerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi terkait untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap potensi-potensi radikalisme yang mungkin muncul di lingkungan pendidikan Islam. Dengan demikian, Manajemen Pendidikan Islam berperan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, damai, dan berkeadilan bagi seluruh warga pendidikan Islam. Melalui upaya yang terkoordinasi dengan baik, Manajemen Pendidikan Islam dapat menghasilkan generasi muda yang memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama. Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu mencegah penyebaran ideologi radikalisme di masyarakat. Melalui pendekatan yang holistik, Manajemen Pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berdampingan secara damai. Sebagai contoh, di negara X, meskipun memiliki sistem pendidikan Islam yang terkoordinasi dengan baik, terdapat kasus di mana sekelompok siswa mengalami diskriminasi agama dan tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun ada upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkeadilan bagi seluruh warga pendidikan Islam, masih ada tantangan dalam praktiknya yang perlu diatasi.

9.Optimalisasi Orang Tua

Optimalisasi Orang Tua didalam Manajemen Pendidikan Islam merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak. Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter dan moral anak-anak, terutama dalam konteks pendidikan agama. Dengan melakukan optimalisasi peran orang tua dalam Manajemen Pendidikan Islam, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebagai contoh, orang tua dapat mengatur jadwal belajar agama di rumah secara teratur dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama Islam kepada anak-anak. Mereka juga dapat mengajak anak-anak untuk aktif dalam kegiatan keagamaan seperti mengaji, ikut kajian, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bernuansa keagamaan. Namun, terdapat kasus di mana orang tua tidak memperhatikan pendidikan agama anak-anak mereka, sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam dan minimnya partisipasi dalam kegiatan keagamaan. Hal ini dapat mengakibatkan anak-anak tumbuh tanpa nilai-nilai agama yang kuat dan kurang berkontribusi positif dalam masyarakat.

10.Tantangan Global

 Pendidikan Islam akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di era globalisasi dengan baik sepanjang ia telah memiliki landasan filosofis yang jelas tentang konsepsi manusia, suatu wilayah kajian yang merupakan bidang garap dari filsafat pendidikan Islam. Pendidikan Islam sebagai suatu proses setidaknya memerlukan dua landasan, yaitu landasan filosofis dan landasan ilmiah.

Landasan filosofis dalam pendidikan Islam memberikan pemahaman mendalam tentang tujuan hidup, makna keberadaan manusia, dan nilai-nilai moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, landasan ilmiah membantu dalam mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan kedua landasan ini, pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan dunia modern. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan agama, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian yang kuat pada individu. Melalui landasan filosofis dan ilmiah yang kokoh, pendidikan Islam mampu memberikan panduan yang komprehensif bagi para pelajar agar dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, penting bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam untuk terus mengembangkan dan memperkuat kedua landasan ini guna mendukung terwujudnya tujuan pendidikan Islam yang holistik. Sebagai contoh, sebuah sekolah Islam yang menerapkan pendekatan holistik dalam pendidikannya dapat memberikan pelajaran agama yang terintegrasi dengan pembelajaran karakter seperti kejujuran, disiplin, dan empati. Hal ini akan membantu siswa tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi individu yang berakhlak Namun, sebuah counterexample dapat ditemukan dalam sebuah sekolah Islam yang mengedepankan pendekatan holistik namun gagal dalam mengintegrasikan pelajaran agama dengan pembelajaran karakter. Misalnya, sekolah tersebut mungkin hanya fokus pada aspek akademis agama tanpa memberikan perhatian pada pengembangan nilai-nilai karakter seperti kejujuran dan empati, sehingga siswa tidak benar-benar mampu mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari guna menjawab tantangan global.

Kesimpulan

Dalam konteks Manajemen Pendidikan Islam, perencanaan menjadi langkah awal yang sangat penting. Perencanaan yang matang akan membantu dalam menentukan tujuan pendidikan yang jelas, strategi yang tepat, serta alokasi sumber daya yang efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun