Mohon tunggu...
Habda Yul Ilmi
Habda Yul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Habda

Mahasiswa di Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sistem Pelayanan Pendaftaran Online di Rumah Sakit

15 Januari 2023   17:08 Diperbarui: 15 Januari 2023   17:18 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk membantu terwujudnya good governance, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan reformasi birokrasi di Indonesia yaitu Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2011 Tentang Rancangan Besar Reformasi Birokrasi Indonesia Tahun 2010-2025. Sistem elektronik dapat meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Teknologi informasi sangat membantu dalam proses pelayanan publik untuk mengembangkan pemerintahan elektronik atau e-government (Septian, 2021).

Informasi kesehatan harus dapat memberikan informasi yang akurat dan valid yang dibutuhkan pada semua tingkatan manajemen kesehatan, serta informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas seperti informasi yang diharapkan yaitu informasi yang tepat waktu dan akurat (Sari & Yendri, 2022).

Secara umum permasalahan di bagian pendaftaran rumah sakit adalah antrian pendaftaran pasien yang berbelit-belit dan membutuhkan waktu tunggu yang lama, menjadi tantangan yang sulit untuk diatasi di bagian pelayanan publik.

Registrasi layanan kesehatan secara online telah banyak dilakukan oleh institusi kesehatan. Metode pendaftaran online dimaksudkan untuk memudahkan pasien, karena pasien dapat melakukan pendaftaran tanpa harus mengunjungi rumah sakit secara langsung (Rohman & Marsilah, 2022). Layanan pendaftaran ini dapat menggunakan berbagai media, seperti internet atau aplikasi. Ada beberapa aplikasi gratis yang bisa digunakan seperti whatsapp, telegram dan lainnya, banyak juga rumah sakit yang memiliki aplikasi atau website sendiri yang mendukung program layanan ini.

Sistem adalah elemen atau komponen yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan. Sistem dapat mempermudah masuknya informasi dan membentuk satu kesatuan yang muncul (Septian, 2021). Sistem pendaftaran merupakan wajah dari pelayanan lain, artinya jika sistem pendaftaran saja sudah sulit maka akan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan lain. Sistem pendaftaran online dapat menjadi inovasi untuk mempermudah pendaftaran pasien

Registri. Namun, sistem pendaftaran online sendiri masih memiliki banyak kendala, sehingga beberapa rumah sakit menerapkan sistem hybrid yang memungkinkan pasien memilih untuk mendaftar secara offline atau ingin online.

Menurut penelitian sebelumnya oleh Nugroho (2018), proses inovasi dapat dilihat dengan melihat peluang, memunculkan ide, mengkaji ide dan mengimplementasikannya. Sedangkan faktor pendukung dan penghambat terlihat pada proses inovasi check-in online. Selanjutnya menurut penelitian Rizki (2019), penelitian ini menunjukkan bahwa memfasilitasi inovasi pelayanan di RSUD Abdul Moeloek secara umum cukup layak dan cukup baik dengan mengacu pada teori karakteristik inovasi. Faktor pendukung ROSS adalah koordinasi dalam realisasi inovasi, dukungan teknologi dan informasi serta penyediaan fasilitas. Faktor penghambat inovasi ini adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat dan sumber daya manusia

menerapkan inovasi dan sistem pelayanan (Septian, 2021).

Menurut penulis sendiri kendala yang mungkin mempengaruhi pasien untuk tidak memilih melakukan pendaftaran online di rumah sakit antara lain sistem web atau aplikasi yang kurang maksimal, jika sistem web sering mengalami error akan membuat pasien malas untuk melakukan pendaftaran online. Kemudian dari sisi pasien, banyak pasien yang masih awam atau pasien rawat inap yang berusia lanjut, yang sebenarnya jarang menggunakan smartphone. Kemudian juga ketidaktahuan pasien akan adanya sistem pendaftaran online. Hambatan lain untuk pendaftaran online dapat berupa ketidaksesuaian, artinya pasien yang mendaftar secara online diberikan nomor antrian, tetapi ketika berobat ke rumah sakit, nomor antrian tidak sesuai dengan nomor antrian di Internet, atau pihak rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang mendaftar secara offline. .

Dari konteks di atas, penelitian ini akan menganalisis layanan

pendaftaran rumah sakit online, lihat bagaimana pendaftaran online dilakukan, lihat kendala yang dihadapi pasien mendaftar online.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana alur pendaftaran online rumah sakit

2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan jumlah kunjungan pasien yang mendaftar online dan offline

3. Untuk mengetahui kendala yang dialami pasien dalam pelayanan pendaftaran online rumah sakit

4. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mengenai sistem pelayanan pendaftaran online rumah sakit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pelayanan

2.1.1 Pelayanan publik

Pelayanan publik adalah semua kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan penerima pelayanan dan melaksanakan ketentuan hukum. Pelayanan publik diberikan kepada masyarakat sesuai dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan (Abiyasa, 2022). Meskipun definisi pelayanan publik sudah tercantum dalam UU Pelayanan Publik No. 25 Tahun 2009, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan.

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyedia layanan publik (Purwanto et al., 2016).

Standar pelayanan merupakan tolak ukur yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang harus dipatuhi oleh penyedia jasa dan konsumen jasa. Sesuai keputusan menteri

Menggunakan alat negara nomor 63 dari tahun 2003, standar pelayanan paling sedikit meliputi (Abiasa, 2022):

a.Prosedur pemeliharaan

Prosedur layanan berlaku untuk penyedia dan penerima layanan dan termasuk prosedur pengaduan.

b. waktu pelayanan

Waktu tunggu ditentukan sejak pengajuan permintaan hingga penyelesaian layanan, termasuk pengaduan.

terhadap biaya layanan

Biaya atau biaya layanan, termasuk perincian yang ditentukan dalam proses pemberian layanan.

D. Produk Jasa

Hasil pelayanan yang akan diterima memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik

F. Model Pelayanan Publik

Kompetensi personel layanan harus ditentukan secara akurat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang diperlukan.

2.1.2 Pelayanan kesehatan

Menurut Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah upaya suatu organisasi, baik secara individu maupun kolektif, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan individu, kelompok dan/atau komunitas (Utami, 2015).

Pelayanan kesehatan sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rumah sakit, pelayanan rawat jalan, dll. Sistem ini akan memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan bermutu dengan memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Beberapa bagian dari sistem tersebut antara lain (Utami, 2015):

a.masukan (input)

b. metode

c. Keluaran (keluaran/hasil)

d. Dampak

e. Menghasilkan

F.Lingkungan

2.2 Inovasi

Menurut UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 inovasi berarti kegiatan penelitian, pengembangan dan/atau perekayasaan yang dilakukan

dengan tujuan mengembangkan aplikasi praktis dari nilai dan konteks ilmiah baru, atau cara baru menerapkan sains dan teknologi yang ada pada produk atau proses produksi (Abiyasa, 2022).

Proses inovasi adalah perubahan yang mempengaruhi cara output diproduksi sedangkan inovasi produk itu sendiri memiliki definisi yang berlawanan yaitu inovasi produk adalah perubahan dalam produksi aktual barang dan jasa itu sendiri. Inovasi tidak selalu baru (sepenuhnya baru), baik secara fisika maupun fungsionalitas

melengkapinya (Abiyasa, 2022).

Suatu inovasi tidak dapat dilihat secara terpisah dari beberapa hal atau aspek penting yang menunjukkan bahwa suatu organisasi telah merealisasikan suatu inovasi. Menurut Suwarno (2008:4) ada lima hal yang harus ada dalam sebuah inovasi sebagai berikut (Abiyasa, 2022):

1. Suatu inovasi adalah pengetahuan baru bagi masyarakat dalam suatu sistem sosial tertentu. Pengetahuan baru ini merupakan faktor penting yang menentukan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.

2. Cara baru

Cara baru Inovasi juga bisa menjadi cara baru bagi individu atau kelompok orang untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah tertentu. Metode baru ini menggantikan metode lama yang sebelumnya berlaku.

3. Artikel Baru

Sebuah inovasi mengacu pada adanya objek baru bagi penggunanya. Objek baru ini bisa bersifat fisik (tangible) atau tidak berwujud (intangible).

4. Teknologi baru

Inovasi identik dengan kemajuan teknologi. Banyak contoh inovasi yang muncul dari hasil kemajuan teknologi. Indikator kemajuan suatu produk teknologi inovatif secara umum dapat dikenali dari karakteristik yang terkait dengan produk tersebut.

5. Penemuan baru

Hasil dari setiap inovasi adalah hasil dari penemuan baru. Inovasi adalah produk dari sebuah proses yang bekerja sepenuhnya dengan kesadaran dan niat.

BAB III

ANALISIS JURNAL

1. Pemanfaatan Sistem Pendaftaran Online Melalui Aplikasi

Whatsapp Di Rumah Sakit Umum Daerah

Dalam bidang metode penulisan, kajian ini berisi rangkuman, pendahuluan, metode penelitian,

hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Dari segi metode penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif

teknik kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi, penelitian dokumenter dan wawancara. Penelitian ini lebih terfokus pada

lihat penggunaan sistem pendaftaran online di RS Panembahan Senopati Bantul,

tentang bagaimana alur pendaftaran online melalui WhatsApp ke fasilitas pendukung sistem pendaftaran online, dan juga melihat bagaimana jumlah kunjungan pasien sebelum pandemi covid-19 (Januari-Maret) dan selama periode pertama pandemi covid-19 ( April-Juni )

pada tahun 2020. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kunjungan mengalami penurunan selama masa pandemi

karena pasien takut untuk pergi ke rumah sakit, kecuali pasien yang melakukan kunjungan rutin dan pasien yang dirujuk

fasilitas kesehatan lainnya. Ini juga

mempengaruhi jumlah pasien yang mendaftar secara online. Namun, sistem check-in APM memiliki jumlah yang lebih banyak daripada check-in online. Persentase pendaftaran online yang berhasil melalui aplikasi WhatsApp

(27%) dan tidak berhasil (73%). Kegagalan tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu tanggal lahir salah atau tidak sesuai (33,3%), dokter tidak praktek, dokter tidak sesuai, nama salah tulis

dokter (26,6%) menulis format klinis yang salah (3,3%). Faktor lainnya adalah kuota pasien sudah penuh, sistem terlambat merespon, dan administrasi pemeriksaan sebelumnya belum selesai. Oleh karena itu dapat disimpulkan dari ini

Penelitian ini relevan ditinjau dari metode penulisan dan metode penelitian.

2. Analisis Sistem Pendaftaran

Online Di Rumah Sakit

Dalam bidang metode penulisan, kajian ini berisi rangkuman, pendahuluan, metode penelitian,

hasil, pembahasan, kesimpulan dan referensi. Dalam hal metode penelitian menggunakan studi

pada bulan Februari 2012, survei kuesioner dilakukan di Rumah Sakit Caruban.

Pasien rawat jalan dipilih secara acak dari bangsal rumah sakit yang berbeda dan kuesioner didistribusikan dan dikumpulkan di rumah sakit

tempat. Penelitian ini lebih memfokuskan pada apa yang responden ketahui tentang sistem

persetujuan dan alasan responden yang tidak menggunakan sistem penunjukan. Dan hasil penelitian ini diperoleh dari 1.009 pasien

tersedia untuk analisis. Dari jumlah tersebut, 63,4% menggunakan sistem janji temu untuk mendaftar, sementara yang lain memilih metode antrian tradisional untuk mendaftar. Hubungi 114 (30,4%) dan periksa

situs (22,9%) dibuat, sementara sistem lain digunakan lebih sedikit oleh pasien. Antara kelompok walk-in dan janji ada perbedaan yang signifikan dalam jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tempat tinggal (P <0,05), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam usia (P> 0,05). Sementara

sistem janji temu klinis memiliki jumlah hari janji temu tertinggi (25,75), janji temu bank-independen memiliki jumlah hari janji temu terbanyak

lebih sedikit janji temu (5.05). Leaflet dari rumah sakit (50,70%) dan rekomendasi dari teman atau keluarga (40,77%) adalah dua cara utama untuk mengetahui sistem janji temu. Oleh karena itu dapat disimpulkan dari ini

metode penulisan yang digunakan sudah sesuai, tetapi metode penelitian belum sesuai, penelitian ini perlu dianalisis

sistem pendaftaran online, namun penelitian ini lebih memfokuskan pada pengetahuan pasien tentang sistem pendaftaran online.

3. Penerapan Sistem Pelayanan Aplikasi Pendaftaran Online Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta

Dalam bidang metode penulisan, kajian ini berisi rangkuman, pendahuluan, metode penelitian,

hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Dari segi metode penelitian, penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan

Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem layanan aplikasi

RSUP dr. Pendaftaran online Sardjito berjalan maksimal. Dilihat dari samping

kesederhanaan, transparansi dan kejujuran yang optimal, namun aspek partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan belum optimal. Kesederhanaan aplikasi pendaftaran online yang mudah dan cepat membantu mengurangi antrian di loket pendaftaran manual. Transparansi dalam keterbukaan informasi dipastikan melalui media sosial, website, aplikasi dan agen. Keadilan dalam kapasitas

pasien yang berbeda

kemampuan untuk menggunakan aplikasi dan kapasitas keuangan. Saat Anda berpartisipasi dalam transfer informasi

penggunaan langsung aplikasi dan spanduk informasi masih jarang

berisi informasi rinci. Aplikasi pendaftaran online yang akuntabel menunjukkan kinerja agen yang menemui kendala di dalamnya

memberikan umpan balik tentang meninjau catatan pasien. Sedang dalam proses, terhubung dengan sistem antrian di bagian rawat jalan, belum ada nomornya

antrian Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan aplikasi pendaftaran online yaitu

RSUP dr. Faktor keterlibatan. Sardjito tentang kebijakan, penggunaan aplikasi, sarana dan prasarana. Kita bisa menyimpulkan

bahwa penelitian ini sudah sesuai dari segi penulisan dan metode penelitian.

4. Efektivitas Pendaftaran Online Berbasis Web Dengan Metode Hot-Fit Di Rumah Sakit Tk. Iii Dr. Reksodiwiryo Padang

Dalam bidang metode penulisan, kajian ini berisi rangkuman, pendahuluan, metode penelitian,

hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Dari segi metode penelitian, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menjelaskan objek yang diteliti. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang yaitu petugas arsip dan ahli komputer, diantaranya 1 orang Pengelola Instalasi Berkas Medis, 1 orang ahli komputer dan 2 petugas arsip dari bagian pendaftaran. Hasil yang didapatkan adalah agen kurang bertanggung jawab dan kurang disiplin dalam proses entry data mengembalikan data pasien sehingga petugas pendaftaran kesulitan mencari data pasien dan mengirimkan data pasien ke polisi tujuan, tidak ada reward penggunaan pendaftaran online berbasis web

untuk meningkatkan kinerja, dukungan manajemen berupa pertukaran antar agen hanya ketika ada masalah internal

efisiensi pendaftaran online. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian ini layak dilakukan

penulisan dan metode penelitian.

5. Analysis Of The Online Registration System At Caruban Hospital In 2020

Dalam bidang metode penulisan, kajian ini berisi rangkuman, pendahuluan, metode penelitian,

hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Dari segi metode penelitian, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil investigasi ini menunjukkan bahwa sistem pendaftaran online diluncurkan pada Juli 2020. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sistem tersebut tidak digunakan secara optimal. Beberapa masalah adalah banyak pasien lanjut usia dan oleh karena itu tidak paham teknologi, lokasi geografis pasien mempersulit pensinyalan, elektronik pasien, dan kurangnya pengetahuan pendaftar pasien. Pasien hanya tahu tentang selebaran atau spanduk, jadi

Pasien tidak mengetahui langkah-langkah penggunaan sistem secara detail. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sudah tepat dari segi penulisan dan metode penelitian.

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil review jurnal yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Pendaftaran online merupakan salah satu upaya pihak rumah sakit untuk mengatasi waktu tunggu pasien yang lama

2. Pendaftaran online di berbagai rumah sakit belum optimal

3. Faktor yang membuat pendaftaran online kurang optimal seperti pasien yang tidak mengerti cara pendaftaran online, atau pasien yang tidak tahu bahkan tidak memiliki smartphone, faktor lainnya adalah sistem yang belum sempurna.

3.2 Saran

Rumah sakit harus mensosialisasikan sistem pendaftaran online kepada masyarakat atau calon pasien. Selain itu, rumah sakit harus memperbaiki desain sistem agar lebih nyaman untuk dipahami dan digunakan oleh pasien. Desain dan promosi yang lebih personal dapat meningkatkan penggunaan sistem pendaftaran online, menguntungkan pasien, dan meningkatkan efisiensi rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun