Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah, Akhirnya Aku Melihat Senja

23 Juli 2024   11:32 Diperbarui: 24 Juli 2024   12:59 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari terbenam sempurna di atas lautan dilihat dari Bukit Paralayang Watugupit, Minggu (19/1/2020).(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA

"Kalau adik?"

"Namaku Senja."

Usai mengantar Senja dan kakaknya pulang, aku langsung berkemudi dengan tetesan air mata membasahi pipi.

Senja dan Ilham hidup sendiri dengan ibunya yang hanya seorang buruh pabrik. Setiap hari mereka selalu berpegangan tangan untuk berangkat dan pulang sekolah. Senja bertugas menyeberangkan mereka karena kakaknya yang tidak bisa melihat. Tanpa pamrih, penuh kasih sayang.

Sementara aku yang sudah sedewasa ini, belum bisa memberikan kasih sayang serupa kepada adikku yang tertimpa musibah. Aku malah marah di saat ia mendapatkan prahara besar seminggu lalu. Ibuku sendiri yang harus menanggung semua masalah itu. 

Tidak, aku salah. Bagaimanapun dia adalah adikku.

Sampai rumah, aku bergegas memarkir motorku. Aku berlari secepat kilat, mencari dimana adikku Naufal berada. Aku peluk dia erat-erat sambil menangis.

"Fal, maafin kakak. Aku setuju kamu menikah dengan Indah. Anak dalam rahim Indah juga merupakan keponakan Kakak nantinya. Aku merestui hubungan kalian. Kakak mau jadi wali nikahmu nanti."

Sebuah kalimat yang tak terbalas dengan kalimat lainnya dari adik dan ibuku. Hanya pelukan erat di antara kami bertiga menjadi penegas hubungan keluarga. 

Tiada aib seperti yang kusangka kan, sama seperti Ilham yang tak bisa melihat. Senja telah memberiku pelajaran terbaik dalam hidup.

"Mbah, akhirnya aku telah melihat Senja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun