Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah, Akhirnya Aku Melihat Senja

23 Juli 2024   11:32 Diperbarui: 24 Juli 2024   12:59 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari terbenam sempurna di atas lautan dilihat dari Bukit Paralayang Watugupit, Minggu (19/1/2020).(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA

Ku sandar tengah motor Yamaha Vixion kesayanganku, lalu aku duduk di atasnya. Karena bukan perokok, aku jadi mati gaya menanti menit-menit senja yang menghiasi Kota Pahlawan ini.

Lima menit aku perhatikan matahari mulai turun ke ufuk barat. Sepertinya posisi ini sama persis dengan foto yang sudah ku sreenshoot tadi.

Ingin membuktikan teoriku ini benar, padahal hanya benar-benar gabut saja sih, kubuka lagi ponsel pintarku untuk membuktikan komparasi dua panorama ini. Ternyata, voila! 

Persis sekali! Terutama ada dua anak yang hendak menyeberang jalan dari sisi kiri ke sisi kanan. Atau dari selatan ke arah utara. Luar biasa, pikirku.

TIIIINNNNNNN!! TIIIINNNN! BRAKKKKK!!!!

Seketika pandanganku dari layar ponsel teralihkan ke panorama dunia nyata. Kerumunan orang kini menyerbu tengah jalan, hendak memberikan pertolongan. Pandanganku tertutup dua mobil yang mendadak berhenti di tengah jalan.

"Dua anak kecil tadi." itulah pikirku sembari berlari ke tempat kejadian secara membabi buta.

Pundak dua orang aku sisihkan untuk membuat jalanku terbuka.

"Syukurlah!" kulihat dua anak tadi saling berpelukan, meringkuk di jalan. Mereka tidak terluka sedikitpun.

"Anak kurang ajar! Sudah tahu masih kecil, nyeberang jalan sembarangan!" teriak satu bapak dengan menggunakan helm yang berjalan terpincang. Sepertinya motor bapak ini yang jatuh tadi.

"Bapak jangan asal bicara? Dua anak ini tiap hari menyeberang jalan dengan santun. Sampean saja yang saya lihat ngebut tadi!" Sembur ibu penjual gorengan yang pasang badan di depan dua anak yang masih meringkuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun