Akupun segera melihat ke dasbor depan, mengecek bahwa yang kutumpangi ini benar-benar Supra-ku dan Supra tadi hanyalah yang mirip saja dengannya. Kulihat pula ke spion, untuk mengecek dasbor samping.Â
Lhaaa!!!
Anak laki-laki tadi tiba-tiba muncul di spion, sedang berada di atas jok belakang motorku! Sambil tersenyum iapun mengangkat kelima jari kanannya! Kali ini benar-benar menyeramkan wajahnya!
Tegang, takut dan gugup menjadi satu, sebelum mataku disilaukan oleh cahaya kuning kuat dari arah depan!
Ada sebuah truk yang melaju kencang dan menyalakan lampu sorotnya kepadaku. Aku sudah berada di tengah jalur, matilah aku!
"TINNNNNNNNNNN!!!" Suara sirine itu keras memekakkan telingaku.
Mataku pun terbuka, yang kulihat memang lampu menyilaukan. Namun bukan berasal dari truk, tetapi dari sebuah sepeda motor yang menyorot dan membunyikan klakson tepat di depanku yang terduduk.
Dalam kantuk yang hebat kulihat motor itu tidak berjalan, aku juga tidak sedang di atas motor, itu silau lampu motorku!
"Apa yang terjadi?"
"Syukurlah, Mas. Sampean sudah bangun." Suara yang sudah tidak asing di telingaku.
Lampu motor Supra yang menyorotku pun dimatikan oleh Bapak tua penambal ban di Nganjuk tersebut.