"Sepertinya bocor halus, Pak. Mohon dicek nggih." kataku halus kepada bapak tambal ban berusia sekitar 70 tahunan.
"Monggo duduk dulu, Mas. Dari Suroboyo, ya?" tanya beliau melihat plat L pada motor Supra kesayanganku.
"Nggih, Pak. Mengantar pacar KKN, eh dinas, di RSUD Nganjuk."
Setelah berlalu sekitar 20 menit, ternyata ada lubang kecil yang harus ditambal pada ban depan motorku. Tak lupa meminta tambah angin pada ban belakang, akupun menyiapkan uang 20 ribu untuk Bapak tersebut.
"Pinten, Pak?"
"Lima belas ribu , Mas."
"Niki, Pak. Pripun kembaliannya disimpan saja."
"Terimakasih, Mas."
Ketika aku memakai helm dan jaket untuk siap menjelajah jalur antar kota, Bapak tadi melihat tajam kearahku sembari menyiapkan motor hingga di sandar samping.
"Iya, Pak. Ada apa?"
"Sampean yakin mau balik Surabaya tengah malam begini, Mas?"