Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Luka Inner Child: Ketika Toxic Parenting Dibalas dengan Oversharing di Sosial Media, Cukup Berhenti di Kamu!

16 Desember 2024   08:13 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fenomena luka inner child dan oversharing di sosial media (Freepik) 

Sering kali, hal ini juga menciptakan ruang diskusi yang berkepanjangan mengenai gaya parenting. Kritik yang dulu dianggap tabu kini telah menjadi tren baru.

Sebenarnya hal ini menjadi menarik dan penuh kreativitas, ketika pandangan tidak diberi ruang untuk disampaikan dengan baik atau bahkan sering kali ditolak. Media sosial menjadi solusinya. 

Tidak jarang, kritik ini dikemas dalam bentuk sarkasme atau humor. Namun semakin ke sini, adanya validasi di sosial media yang membentuk kesepahaman bersama bahkan suatu komunitas, membuat lebih terbuka dan di luar batas. 

Sebagai contoh, banyak konten yang menggambarkan kehidupan dewasa yang menyentil masa kecil kurang bahagia yang sebenarnya menjadi nostalgia yang unik.  

Contohnya kata-kata implisist bernada lelucon seperti ini: 

"Pas udah cari duit sendiri, ternyata sate satu bungkus boleh dimakan seporsi tanpa nasi,"

Namun terkadang konten seperti ini justru memicu perbincangan panjang yang mengarah pada betapa gagalnya orang tua memberikan kebahagian pada anak. 

Atau terkadang sindiran seperti ini: 

"Kalau dulunya tidak dilarang untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan, mungkin tidak akan seberat ini, tumbuh sebagai invidu yang memendam semuanya sendirian."

Atau mungkin lebih parahnya lagi dengan terang-terangannya misuh-misuh sarkastik melalui threads, base atau lainnya, seperti, 

"No salty guys, aku muak banget dengan gaya toxic parenting di keluargaku..."  yang berlanjut oversharing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun