Namun, di sisi lain, beberapa orang tua pun terkadang membeberkan kesalahan anak secara detail kepada publik, seperti kepada rekan sejawat, tetangga atau bahkan media sosial.
Lebih parahnya lagi, jika konten tersebut diunggah melalui akun yang bukan anonim, publik dapat dengan mudah mencari tahu silsilah keluarga dan masalah pribadi yang dihadapi.
Berpura-pura baik-baik saja dalam keadaan bergelimang masalah memang tidak selalu memberikan solusi, namun ini soal reputasi masing-masing pihak, baik itu orang tua maupun anak.Â
Mungkin sebagian pernah merasa menjadi pelaku atau korban dalam situasi ini. Namun, sebenarnya, itu bukanlah inti dari permasalahan.
Yang lebih krusial adalah bagaimana saling menyembuhkan dan memperbaiki hubungan dengan saling memahami dan berkomunikasi satu sama lain.
Pengaruh Akses Ilmu Parenting
Berdasarkan penelitian Arif Sugitanata dan Sarah Aqila (2024) di Journal of Gender and Children Studies, pola asuh yang salah sering berakar dari kurangnya akses orang tua terhadap pengetahuan parenting modern.
Pola pikir bahwa parenting dulu saja berhasil, masih mendominasi. Sayangnya, cara mendidik anak yang relevan di masa lalu belum tentu sesuai dengan tuntutan zaman sekarang.
Selain itu, usia orang tua saat melahirkan juga menjadi faktor penting. Orang tua yang lebih tua sering kali menghadapi generation gap, yang menciptakan tantangan dalam memahami dunia anak-anak mereka.
Ali bin Abi Thalib RA pernah berpesan:
"Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya"