Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Luka Inner Child: Ketika Toxic Parenting Dibalas dengan Oversharing di Sosial Media, Cukup Berhenti di Kamu!

16 Desember 2024   08:13 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fenomena luka inner child dan oversharing di sosial media (Freepik) 

Kalau kata JS. Khairen dalam novelnya bertajuk Dompet Ayah, Sepatu Ibu terdapat ungkapan menarik:  

"Ibumu punya retak. ayahmu punya retak. Memaafkan mereka adalah obat dari segala obat"

Di samping itu, anak tentu tidak pernah meminta dilahirkan, maka menjadi kewajiban setiap orang tua untuk memberikan yang terbaik dan mempersiapkan diri sebelum memiliki anak.

Tugas menjadi orang tua bukan hanya membesarkan anak, tetapi juga membangun masa depan yang lebih sehat, termasuk secara emosional. 

Kalau bukan generasi saat ini yang memutus mata rantai toxic parenting, lantas siapa lagi? dan sampai kapan dibiarkan menjadi polemik ini menjadi ajang saling menyalahkan satu sama lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun