Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencintai Jingga pada Senja yang Salah

4 Juli 2019   16:22 Diperbarui: 4 Juli 2019   16:41 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu aku bisa menjawabnya dengan mudah. Enam tahun. Pertemuan pertama saat orientasi kampus menjadikan kami dekat di hari-hari selanjutnya. Banyak kesamaan yang menyatukan kami. Rasanya begitu nyaman memiliki sahabat laki-laki seperti dia. Aku ingat, Andy bahkan pernah bertengkar dengan salah satu mantan pacarku karena tahu saat itu aku diselingkuhi.

Begitu pula dengan aku yang selalu ada di saat-saat terburuknya. Ketika Ibunya meninggal, aku rela sendirian datang tengah malam ke rumah sakit. Di sana, aku melihat Andy menangis untuk kali pertama. Dekapan yang kuberikan saat itu membuatku sadar ada kehangat lain dari hubungan ini.

Aku mulai menyukainya lebih dari sekadar sahabat.

"Six years, maybe," jawabku ketika Bianglala mulai naik lagi satu tingkat meski belum sampai puncak.

"Oke, pertanyaan kedua. Masing-masing dari kita punya berapa mantan?" tanyanya lagi. Kali ini lebih serius.

"Ndy, kamu punya 2 mantan waktu SMA, 1 mantan waktu kuliah, dan sekarang sedang menjalin hubungan sama seseorang. Aku? Punya 1 mantan di SMA dan 1 mantan di kampus yang pernah kamu labrak. Bedanya aku menolak laki-laki yang punya perasaan ke aku. Buat apa sih kamu nanya yang nggak penting gini?"

"Pernah nggak sih kamu merasa bahwa ketika kita bareng-bareng berdua dan ketika kita punya hubungan sama orang lain, rasanya itu beda?"

Aku terdiam dalam jeda yang kubuat sendiri. Tentu jawabannya berbeda, karena aku merasakannya jauh sebelum Andy menanyakan ini.

***

Aku ingat saat itu Andy baru selesai KKN di salah satu wilayah terpencil di Jawa Barat. Dua bulan lamanya ia menghabiskan waktu di tempat itu. Komunikasi kami terbatas karena ia kesulitan menemukan sinyal di sana. Maka ketika pertemuan pertama setelah waktu yang lama tersebut, kami melepas kangen dengan bermain ke salah satu kolam renang di wilayah Bogor.

Ketika menelusuri kolam renang yang mengalir seperti sungai, Andy mengatakan sesuatu yang sedikit membuatku terkejut. Ia menyukai salah satu teman perempuannya yang juga satu kelompok KKN dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun