Mohon tunggu...
gemintang
gemintang Mohon Tunggu... Arsitek - beri aku kertas dan pena, kan kulukis wajah dan kuceritakan kisahnya

mulai saja, sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sirene Hari Tua

21 Oktober 2020   13:27 Diperbarui: 21 Oktober 2020   13:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: review.topmaxtech.net

yah, itu dua puluh tahun yang lalu

 entahlah hidupku tinggal berapa waktu lagi

 andainya hidup tak hanya sekali

 bolehkah aku meminta dikenalkan pada penggembala yang sama dalam

 kehidupan berikutnya? hingga tak perlu aku membuang waktu berlabuh di tempat lain

sudah malam sayang

 selimut yang balut tubuhkupun tak lagi mampu menahan dingin

 surat ini kukirim besok dengan menerbangkannya ke langit

 pastinya dengan seluruh rasa yang mengiringi

 -yang merindukanmu")

sebuah lagu

setangkai bunga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun